Market Review
Dow Jones Selasa malam ditutup turun 89
poin atau 0,69% pada 12.878 terutama karena didominasi oleh kekhawatiran
investor mengenai perkembangan kesepakatan Fiscal Cliff antara partai
Republik dan Demokrat. Kekhawatiran ini tidak bisa diimbangi oleh serangkaian
rilis data ekonomi yang di atas estimasi konsensus dan oleh perkembangan
kesepakatan di Eropa mengenai dana talangan ketiga untuk Yunani.
Diskusi mengenai Fiscal Cliff akan
dilanjutkan pada Rabu malam ini dan akan melibatkan pihak yang lebih luas
termasuk pelaku bisnis. Kekhawatiran yang memicu aksi jual kemarin kembali
berasal dari apakah Kongres yang terdiri dari wakil partai Republik dan
Demokrat bisa mencapai kesepakatan untuk menyusun anggaran belanja Amerika
untuk tahun 2013 sebelum 1 Januari tahun depan , yang dipicu oleh komentar
salah seorang senator yang mengatakan “little progress has been made
in the last 10 days”. Jika UU subsidi pajak dan anggaran yang
diberlakukan sejak jaman presiden Bush tidak diperpanjang sebelum 1 Januari
2013, pertumbuhan ekonomi Amerika akan kena dampak signifikan atau terjatuh
dalam Fiscal Cliff.
Kemarin Wall Street menerima rilis data Consumer
Confidence untuk bulan November,dan Durable Orders untuk
bulan Oktober, dan keduanya di atas estimasi konsensus, namun rilis data ini
tidak bisa mengimbangi kekhawatiran investor atas perkembangan isu Fiscal
Cliff.
Sementara itu, pasar saham Eropa kemarin
ditutup rata-rata menguat atas perkembangan restrukturisasi utang Yunani (
penurunan bunga pinjaman dana talangan, memperpanjang jatuh tempo dari 15 tahun
menjadi 30 tahun, penangguhan pembayaran bunga selam 10 tahun). Sudah
disepakati bahwa Yunani akan menerima dana talangan selanjutnya yang akan
dibayarkan pada 13 Desember 2012 sebesar 34,4 miliar euro (sebanyak 23,8 miliar
euro untuk perbankan dan 10,6 miliar euro untuk bantuan anggaran). Dana ini
merupakan bagian dari paket dana talangan kedua sebesar 130 miliar euro. Zona
euro berkomitmen menalangi Yunani senilai 240 miliar euro lewat dua kali paket
dana talangan. Yunani juga mendapat pengampunan utang lebih dari 100 miliar
dari investor swasta. Sementara, haircut utang oleh investor publik
kemungkinan harus dilakukan mulai 2016, ketika Yunani diprediksi mencapai
surplus anggaran primer.
News Highlights
Bumi
Resources (BUMI) akan membayar utang sebesar USD 271 juta yang jatuh tempo pada
2012-2013. Perinciannya, sebanyak USD 17 juta jatuh tempo pada kuartal IV tahun
ini dan USD 254 juta pada tahun depan. (Investor Daily)
Waskita
Karya (WIKA) mengincar sejumlah proyek infrastruktur di wilayah Jawa Timur,
Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnus). Perseroan membidik kontrak baru sebesar Rp
1,7 triliun di wilayah itu pada 2013. Adapun target total kontrak baru tahun
depan mencapai Rp 14 triliun. (Investor Daily)
Indocement
Tunggal Prakarsa (INTP) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 30% sepanjang 9
bulan tahun ini seiring dengan kenaikan pendapatan perseroan. Hingga kuartal
III/2012, produsen semen bermerek “Tiga Roda” ini mencatatkan
perolehan laba bersih Rp 3,37 triliun, naik dibandingkan dengan perolehan yang
sama pada tahun lalu Rp 2,59 triliun. Kenaikan tersebut seiring dengan
pertumbuhan pendapatn sebesar 26,5% menjadi Rp 12,37 triliun dari Rp 9,78
triliun. Hal ini mengakibatkan marjin bersih perseroan naik menjadi 27,22% dari
26,49%. (Bisnis Indonesia)
Intiland
Development (DILD) menargetkan pendapatan tahun depan tumbuh 30% menjadi Rp
1,56 triliun dibandingkan dengan target 2012 sebesar Rp 1,2 triliun. Perseroan
menyatakan target yang dipatok perseroan tersebut akan berasal dari proyek
perumahan dan kawasan terintegrasi (mixed use) yang marketing salesnya
dibukukan pada laporan keuangan tahun depan. (Bisnis Indonesia)
Pada
tahun depan, Intiland Development (DILD) berencana membangun sedikitnya empat
proyek kawasan superblok, antara lain, Kebon Melati, Regatta, dan WestOne City
di Jakarta. Di Surabaya, perseroan berencana membangun kawasan superblok dengan
nama Praxis. Keempat proyek tersebut baru kontribusi terhadap pendapatan usaha
perseroan pada 2014. Untuk mendukung rencana proyek ini, perseroan
menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1,96 triliun. (Bisnis Indonesia)
Ramayana
Lestari Sentosa (RALS) memproyeksikan laba bersih Rp 510 miliar pada tahun
depan, atau meningkat 15,9% dari target akhir tahun ini sebesar Rp 440 miliar.
Peningkatan laba itu seiring dengan target penjualan perseroan yang juga
diprediksi tumbuh 24% atau mencapai Rp 9,3 triliun dibandingkan dengan target
penjualan tahun ini Rp 7,5 triliun. (Bisnis Indonesia)
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan peraturan
baru yang mengecualikan sektor tertentu dari pemberlakukan upah minimum
provinsi (UMP) yang baru. Ini karena penolakan terhadap UMP bisa dijalankan
melalui proses bipartit atau pengajuan penangguhan oleh perusahaan. Menurut Menteri
Perindustrian M.S. Hidayat, ada tiga industri yang disarankan untuk mengajukan
penangguhan UMP baru ini, yakni industri tekstil, sepatu, dan garmen. Untuk
membatasi dampak kenaikan upah, pemerintah juga membuka peluang untuk memberi
insentif nontunai bagi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. (Bisnis
Indonesia)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.