Tuesday, September 4, 2012

Dont Play Victims, Take Responsible


Saat market tidak bergerak sesuai keinginan dari arah Anda, maka sangatlah penting bagi Anda untuk berpegangan pada aturan dan perencanaan transaksi Anda dalam trading plan.
Terimalah kerugian kecil yang telah Anda toleransi pada saat merencanakan sebuah transaksi dan biasanya jika pergerakan suatu saham bergerak dalam arah yang berlawanan dengan Anda, maka biasanya saham tersebut akan terus tetap bergerak dalam arah yang berlawanan dari posisi Anda.
Biarkanlah ketakutan Anda terhadap loss atau kerugian yang lebih besar jika Anda bertahan di saham tersebut menjadi sebuah motivasi untuk meninggalkan transaksi yang merugi tersebut dan mencari peluang transaksi lain yang lebih baik.
Jika Anda membiarkan kerugian tersebut tanpa mengikuti aturan Anda sendiri, maka illustrasi berikut mungkin saja dapat terjadi pada transaksi Anda ;
Katakanlah Anda mengalokasikan dana sebesar 10 juta pada suatu eksekusi transaksi saham A, dan ternyata harga bergerak melawan keingingan Anda sehingga Anad mulai merugi sebesar 10%.
Anda mengalami kerugian sebesar 1 jt, dan modal Anda tergerus hingga tersisa hanya 9 jt, yang mana artinya jika Anda ingin modal Anda kembali penuh menjadi 10 jt.. maka sekarang Anda membutuhkan kenaikan 12% dari 9 jt yang tersisa.
Jika Anda ternyata membiarkan kerugiannya bertambah, katakanlah terseret secara ektrim sebesar 25%, artinya modal Anda tersisa hanya 7.5 jt dan posisi ini akan menuntut Anda mencapai kenaikan sebesar 33.5% untuk sekedar kembali ke modal awal yang 10 jt tadi.
Dan seterusnya, jika kerugian terus membengkak hingga -50%, artinya Anda butuh kenaikan sebesar 100% utk balik modal.
Illustrasi diatas tujuannya untuk memperlihatkan secara ekstrim betapa berbahayanya teori "berharap" akan transaksi Anda akan bergerak kembali ke arah yang Anda inginkan.

Hal ini sering terjadi, semakin sering Anda memperlakukan cara bertransaksi seperti ini .. maka semakin lama-lah uang Anda akan "ditahan" oleh market dan tidak dapat di alokasikan ulang pada tempat yang lebih berpeluang untuk bertumbuh.
Ini yang dikenal dengan istilah Opportunity Cost yang sangat mahal yang harusnya dapat dialokasikan pada saham yang sedang bertumbuh sementara uang Anda sedang "nyangkut" dalam suatu pergerakan yang merugi.
Hindarilah jebakan psikologis seperti ini, terima kenyataan bahwa saham Anda salah arah, ambillah tanggung jawab atas kesalahan Anda, jangan malah play victim atau mencari-cari alasan supaya Anda dimaklumi sebagai korban dari pasar saham...
Jika Anda tidak berani bertanggung jawab atas kehidupan Anda, dan mulai playing victim.. maka biasanya jari-jari Anda akan mulai menunjuk ke arah orang yang dapat disalahkan, ke arah bandar, ke arah lambatnya internet, ke arah PLN yg mati lampu, ke arah AC yg kurang dingin, ke arah teman kantor, dan ke segala arah kecuali Anda sendiri.. come on Grow up !!
Cukup terima kerugian kecil sesuai dengan toleransi awal Anda sebelum mengeksekusi, dan ini sifatnya hanya dalam jangka pendek saja, dibandingkan Anda play victim dengan posisi nyangkut yang tidak ketahuan jangka waktunya untuk dapat keluar.

Dont Play Victims, Take Responsible !!

Berikut ini saran-saran yang mungkin Anda dapat terapkan untuk tidak "berpura-pura" menjadi korban ;
  1. Jangan berpikir bahwa Anda harus selalu benar dan berhak untuk kesal saat sesuatu bergerak tidak sesuai dengan arah Anda.
  2. Stop untuk mengeluh dan mengeluh, kemudian membandingkan masalah Anda dengan orang lain.
  3. Terimalah tanggung jawab akan apapun yang terjadi pada kehidupan Anda berdasarkan keputusan Anda sendiri.
  4. Jangan pernah berpikiran bahwa orang lain harus membantu dan seolah-olah berhutang kepada Anda untuk wajib membantu menyelesaikan masalah yang Anda bikin sendiri, dan Anda kerjanya hanya menuntut dan minta disuapi.
  5. Jangan berpikir bahwa "Tidak ada yang mengerti situasi saya sih".. Hal ini hanyalah pembenaran atas diri Anda sebagai korban, pada dasarnya semua orang punya masalah masing-masing perbedaannya adalah orang lain tidak menjadikan diri mereka "korban"
  6. Jangan berpikir "Seandainya" ... misalnya "seandainya saya punya waktu lebih bebas, dan tidak terikat pekerjaan maka saya bisa fokus memantau market", atau "seandainya saya punya modal gede, maka saya pasti lebih bisa mencetak profit lebih gampang".. coba sesekali Anda mendengarkan diri Anda mengatakan kata "seandainya" - betapa desperatenya Anda untuk minta dikasihani sebagai korban
Saatnya Anda keluar dari habbits dan attitude sejenis ini, dan peganglah kendali tanggung jawab atas hidup Anda, transaksi Anda, keberhasilan Anda sendiri !!
 
The price of greatness is taking responsibility !!
 
from : Santo Vibby

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.