Bergunakah stoplose itu ? Bukankah selama perusahaan tersebut tidak bangkrut walaupun harga turun maka alangkah lebih baik jika saham tersebut tetap di pegang (hold) saja. Apa gunanya melakukan stoplose jika ternyata setelah harga turun dalam, malah rebound dan naik lebih tinggi lagi. Apa gunanya juga stoplose jika dana yang dimiliki masih banyak dan bisa beli lagi diharga murah. Jika melakukan stoplose bukankah sama saja mengaku bahwa telah melakukan salah analisa , bukannya malah jadi malu jika harus mengakui diri ini telah salah analisa.
Pernah juga saya mendengar pendapat bahwa trading disaham sama dengan dagang, bukankah dalam dunia dagang , yang namanya stok mati (stok yang susah dijual) akan selalu ada.....jadi yah wajarlah kalau dagang saham juga ada saham yang belum bisa terjual dengan untung alangkah baiknya untuk ditahan saja terlebih dahulu.......toh nanti juga bisa naik lagi, jadi untuk apa stop lose atau cut lose (jual dengan posisi merugi).
Memang benar dalam hal dagang barang akan selalu ada stok mati, namun apabila modal dagang kita misalkan 100jt dan dari modal tersebut ada stok mati 60jt , bukankah malah dapat menghambat pertumbuhan usaha tersebut. Memang sih bisa saja melakukan penyuntikan dana lagi , tapi apakah suntik dana baru akan menyelesaikan masalah .......? Selama pedagang tersebut tidak belajar dari kesalahan pembelian barang yang sampai menyebabkan terjadinya stok mati tadi, maka saya rasa percuma saja.
Pentingkah stoplose itu ?
Coba anda tanyakan kepada teman-teman lain yang masih punya saham :
BUMI diharga 2.500 yang sekarang hanya 700 (-72%)
TINS diharga 2.000 yang sekarang hanya 1.500 (-25%)
INCO diharga 4.500 yang sekarang hanya 2.700 (-40%)
ANTM 2.000 yang sekarang hanya 1.300 (-35%)
BISI 2.000 yang sekarang hanya 1.100 (-45%)
UNTR 28.000 yang sekarang hanya 19.700 (-29%)
KRAS 1.100 yang sekarang hanya 700(-36%)
ENRG diharga 180 yang sekarang hanya 90 (-50%)
UNSP diharga 250 yang sekarang hanya 125 (-50%)
KBRI diharga 150 yang sekarang hanya 50 (-66%)
ADRO diharga 2.000 yang sekarang hanya 1.400 (-30%)
Percuma saja saya menjelaskan seberapa pentingnya stoplose itu secara panjang lebar , kepada anda.
Karena hanya mereka yang masih punya saham-saham tersebut dengan harga diatas itu lah (nyangkut) yang mampu menjawab seberapa pentingkah stoplose itu.
Abaikan tulisan ini jika anda bukan tipikal trader namun bertipikal investor ^o^
Menurut anda, bila setting stop loss sdh dipasang....eh ternyata terjadi open gap down dan titik stop terlewati begitu saja, lalu apa yg hrs dilakukan ? Menjual sesegera mungkin ? Atau menunggu terjadi technical rebound/kenaikkan sesat sekedar mengurangi kerugian ?
ReplyDelete