Tuesday, October 16, 2012

Haruskah kita untuk selalu BENAR ?

Sahabat pembaca setia, selalu benar yang saya maksud ini adalah benar disetiap analisa trading. Apakah kita perlu untuk selalu benar disetiap analisa yang kita buat ? Alangkah indahnya jika memang bisa untuk selalu benar dalam setiap analisa atau benar atas setiap buah pemikiran yang kita buat.

Dalam dunia kerja, jika selalu merasa diri paling benar maka ada hukum rimba nya, yaitu jika selalu merasa diri paling benar maka dapat kartu kuning dari atasan wwkwkwkwkw
Jika kita menjadi atasan dan selalu merasa diri paling benar , maka rasa hormat dari bawahan akan berkurang , kerugiannya adalah tertekannya daya kreatifitas dari bawahan, dan bawahan akan menjadi seperti robot yang hanya menunggu perintah saja barulah bisa bertindak. Kurang inisiatif dari bawahan maka beban kita sebagai atasan akan bertambah wkwkwkwkwkw

Kembali dalam hal trading, jika selalu ingin merasa benar dalam hal trading maka jika ternyata penilaian atau analisa kita salah dan tetap ngotot untuk mempertahankannya maka dana dalam portofolio lah yang akan menerima hukumannya dalam bentuk lose atau boleh juga dikatakan potensial lose, yang nantinya akan menjadi lose sungguhan jika kita sudah tak sanggup lagi melihat merahnya portfolio. Buah atas kerasnya hati untuk merasa diri selalu benar adalah hancurnya hasil trading serta habisnya dana yang ada.
Coba anda lihat semua analisa yang pernah saya lakukan, lebih banyak salah daripada benarnya, namun hasil yang saya terima masih profit sejauh ini, dikarenakan saya selalu siap jika analisa saya salah, siap untuk keluar dari trading yang sudah salah analisa, keluar dengan menggunakan automatic Stop Lose, agar perasaan saya sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan trading.

Jika saya selalu merasa benar, maka kapan saya bisa belajar dari kesalahan yang saya buat.
Seperti slogan iklan Rinso " Gak ada noda, yah gak belajar "


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.