Market Review
Dow Jones Rabu malam ditutup turun 312 poin
atau 2,36% pada 12.932 seiring dengan kembalinya kekhawatiran investor mengenai
Fiscal Cliff dan mengenai perkembangan data ekonomi di Eropa.
Fiscal Cliff adalah istilah yang digunakan
terhadap Undang-Undang pemotongan pajak dan subsidi anggaran yang akan jatuh
tempo pada 31 Desember 2012. UU pemotongan pajak dan subsidi anggaran pada
awalnya diluncurkan pada pemerintahan George W.Bush (presiden Amerika periode
2001 – 2009) pada tahun 2001 yang kemudian selalu diperpanjang. Terakhir
pada pemerintahan presiden Obama UU ini diperpanjang pada 17 Desember 2010
untuk masa berlaku dua tahun atau jatuh tempo tahun 2012 ini. Dampak Fiscal
Cliff, kutipan dari media Amerika, adalah dalam kisaran USD 600 miliar per
tahun. Sementara PDB absolut Amerika untuk tahun 2011 adalah USD 15.076 miliar.
Jika UU tersebut tahun ini gagal diperpanjang, Fiscal Cliff akan menyebabkan
pertumbuhan ekonomi negatif tahun 2012 dan resesi. Tema ini mewarnai penurunan
signifikan wall street kemarin.
Pasar komoditas mengalami kekhawatiran yang
sama yaitu apakah pemerintahan terpilih baru dibawah Presiden Obama bisa
menangani isu Fiscal Cliff, dengan rata-rata ditutup turun diatas 1% dalam
sehari.
News Highlights
Surya
Semesta Internusa (SSIA) membeli 33% saham anak usaha PT Suryalaya Anindita
Internaional (SAI), senilai USD 25 juta atau sekitar Rp 240 miliar. Setelah
transaksi itu, kepemilikan saham perseroan pada SAI dari dari 53,7% menjadi
86,7%. SAI adalah pemilik Hotel Gren Melia Jakarta dan Melia Bali Spa &
Resort. (Investor Daily)
Mustika
Ratu (MRAT) menargetkan penjualan sebesar Rp 619 miliar pada 2013 atau naik 30%
dibandingkan proyeksi tahun ini senilai Rp 460 miliar. Hingga kuartal III tahun
ini, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 322 miliar dan laba bersih Rp 16
miliar. (Investor Daily)
Emiten
jasa minyak dan gas Radiant Utama Interinsco (RUIS) melaporkan lonjakan laba
bersih yang mencapai hampir dua kali lipat sepanjang 9 bulan pertama tahun ini
seiring dengan kenaikan pendapatan dan perbaikan struktur biaya. RUIS mencatat
laba bersih Rp 17,9 miliar selama Januari – September 2012, melonjak
99,9% dibandingkan dengan Rp 9,1 miliar pada periode sama 2011. Sementara
pendapatan 9 bulan pertama tahun ini mencapai Rp 1,08 triliun atau menanjak
28,7% dibandingkan Rp 840,96 miliar pada periode sama tahun 2011. (Bisnis
Indonesia)
Erajaya
Swasembada (ERAA) berambisi memperbanyak jumlah gerai iBox akhir tahun 2013
menjadi 50 gerai, atau bertambah sebanyak 33 gerai baru. (Kontan)
Bank Indonesia memperkirakan adanya
surplus neraca pembayaran sebesar US$ 800 juta–US$ 900 juta pada 3Q12.
Menurut Kepala Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo, defisit neraca
transaksi berjalan kuartal lalu mencapai US$ 5,3 miliar atau 2,4% dari PDB.
Dengan demikian, defisit neraca transaksi berjalan tahun ini diproyeksikan akan
mencapai 2%–2,2% dari PDB. Sementara, surplus neraca modal dan finansial
pada 3Q12 diperkirakan mencapai US$ 6 miliar, didukung oleh arus masuk
investasi langsung dan portofolio. (Kontan)
Bank Indonesia memperkirakan
pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 6,5%, lebih rendah dari proyeksi pemerintah di
angka 6,6%. Bank sentral meyakini bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi
akan tetap kuat tahun depan. Sedangkan, ekspor diduga akan membaik akibat
percepatan pertumbuhan ekonomi mitra dagang seperti China dan India. (Investor
Daily)
Menurut Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri, akan ada paling tidak sekitar US$ 75
miliar investasi asing yang akan masuk ke Indonesia dalam beberapa tahun ke
depan. Termasuk di sini adalah komitmen investasi dari Foxconn senilai US$ 5
miliar–US$ 10 miliar. Selain itu, masih ada perusahaan lain yang telah
berkomitmen untuk memperkuat investasinya di Indonesia, yakni Drydocks World,
Barry Callebaut, Celanese, Coca Cola Amatil, dan Oceanic Cattle. (Investor
Daily)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.