Market Review
Dow Jones Selasa malam ditutup turun 7 poin
atau 0,06% pada 12.788 dengan DJIA ditopang oleh data yang di atas perkiraan
investor. Wall Street kemarin menerima rilis data Housing Starts atau
dimulainya konstruksi perumahan untuk bulan Oktober 2012 pada 894ribu unit vs.
estimasi konsensus pada 840ribu unit. Sementara itu, data Building Permits atau
ijin untuk memulai konstruksi perumahan untuk bulan Oktober 2012 dirilis pada
866ribu unit atau sedikit di bawah estimasi konsensus pada 870ribu unit. Kedua
rilis data tersebut terlihat mampu menopang indeks DJIA dari aksi jual lebih
lanjut. Wall Street masih diliputi oleh kekhawatiran atas penyelesaian Fiscal
Cliff , dan suasana liburan atas hari perdagangan yang lebih pendek minggu
ini. NYSE libur Thanksgiving besok, dan Jum’at perdagangan saham
akan ditutup pada jam 1 siang.
Di Eropa, fokus investor mengarah pada
serangkaian diskusi para menteri keuangan untuk memberi kekurangan dana
talangan kepada Yunani sebesar 15 miliar euro, yang hampir disepakati. Minggu
lalu pemimpin zona euro sudah sepakat memberikan waktu 2 tahun bagi Yunani
untuk menurunkan defisit anggaran. Hal ini menimbulkan kebutuhan anggaran
tambahan yang harus dipenuhi. Rata-rata pasar saham Eropa kemarin ditutup pada
teritori hijau.
Harga minyak WTI turun signifikan 2,94%
pada perdagangan kemarin ditutup pada USD 86,36 per barel atas prospek
perdamaian antara Israel dan Palestina. Selain itu harga minyak juga
dipengaruhi oleh spekulasi investor bahwa EIA akan mengumumkan data persediaan
minyak yang diperkirakan meningkat signifikan malam ini.
News Highlights
Adhi
Karya (ADHI) telah memperoleh kontrak baru senilai Rp 9,5 triliun atau 70,37%
hingga Oktober 2012, dari target kontrak baru sepanjang tahun ini sebesar Rp
13,5 triliun. Kontrak tersebut didapat, antara lain, dari pembangunan menara di
Simatupang sebesar Rp 360 miliar, gedung Telkom di Bandung sebesar Rp 549
miliar, tol Gempol-Pasuruan seksi A1 sebesar Rp 299 miliar. (Bisnis Indonesia)
Adhi
Karya (ADHI), sepanjang tahun 2012, menargetkan mendapat kontrak senilai Rp 24
triliun yang terdiri dari kontrak peralihan (carry over) sebesar Rp 10,5
triliun dan kontrak baru Rp 13,5 triliun. Hingga akhir tahun ini perseroan
mematok target pendapatan sebesar Rp 9,2 triliun, naik 40,51% dari perolehan
akhir tahun lalu Rp 6,69 triliun. Pertumbuhan itu diharapkan dapat mendorong
kenaikan laba bersih sebesar 11,66% menjadi Rp 204 miliar dari Rp 182, 69
miliar. (Bisnis Indonesia)
Perolehan
laba bersih emiten plastik dan kemasan, Berlina (BRNA), sepanjang 9 bulan
pertama mencapai 81,29%-84,83% dari target hingga akhir tahun ini. Hingga
kuartal III/2012, perseroan membukukan laba bersih Rp 42,72 miliar, naik 38,43%
dari Rp 30,86 miliar. Tahun ini perseroan mematok target pertumbuhan laba
bersih 15% - 20% menjadi Rp 50,36 miliar – Rp 52,55 miliar. (Bisnis
Indonesia)
Citigroup
menjadi pemimpin sindikasi pinjaman sebesar USD 120 juta untuk Garuda Indonesia
(GIAA). GIAA akan menggunakan pinjaman sebesar USD 120 juta untuk membeli
pesawat baru Boeing dan Airbus. Fasilitas kredit tersebut akan ditandatangani
hari ini. (Investor Daily)
Unilever
Indonesia (UNVR) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2012 sebesar
Rp 2,28 triliun atau setara Rp 300 per saham (dividen yield 1,15%). (Investor
Daily)
Kementerian Keuangan mengusulkan tiga
opsi untuk menurunkan subsidi BBM tahun depan. Opsi pertama adalah kenaikan
harga bensin dan solar bersubsidi sebesar Rp 500/liter. Opsi kedua adalah
pengalihan bahan bakar untuk semua angkutan umum dan barang ke bahan bakar gas.
Opsi ketiga adalah pelarangan penggunaan BBM bersubsidi bagi mobil pribadi.
Penghematan subsidi yang dihasilkan melalui implementasi opsi pertama
diperkirakan sebesar Rp 21,2 triliun. Sedangkan, pelaksanaan opsi kedua dan
opsi ketiga secara nasional akan menghasilkan penghematan masing-masing Rp 6,6
triliun dan Rp 50,2 triliun. (Investor Daily)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.