Thursday, July 2, 2015

STOPLOSE wajib di PASANG, bukan cuma di kalkulasi

Semalam saya mengikuti webinar salah satu mentor TA yang sering mengadakan seminar di indonesia, dengan harga yang lumayan.
Pembahasan mengenai Proteksi / StopLose

Berikut saya langsung berikan contoh nya :
Pada gambar saham ELSA diatas adalah chart weekly
terlihat ada Support
terlihat support ada di area 472-477
kita anggap support di 472 sebagai level Support
Nah untuk menentukan level StopLose, wajib menentukan terlebih dahulu Target Jual / Target harga naik.
Saya menggunakan Fibonacci, ketemu target harga naik di 575
Pada saat ini ELSA berada pada harga 485
berikut adalah cara menentukan level Proteksi nya
Target Price 575 - Entry Price 485 = 90 (Range)
Range dibagi 3 = 30
Maka area Proteksi / Stoplose adalah = Entry Price 485 - Range 30 = 455

Yang jadi permasalahan adalah semalam ini banyak timbul pertanyaan
"Jika harga turun sampai ke harga 455, apa yang harus dilakukan ?"
" Jika harga mendekati 455, apa yang harus dilakukan ?"
" Jika saya Tidak sempat pantau, dan harga terlanjur turun jauh ke 440, apa yang harus dilakukan ?"

Jika anda sudah repot-repot mendesign suatu bisnis, planning, urus perizinan, urus tempat, urus showroom , urus perabotan toko, NAMUN karyawan anda tidak bekerja dengan baik, karyawan anda Tidak menjalankan perintah dan sistem yang telah anda tentukan, karyawan anda Masih harus bertanya banyak hal lagi kepada anda padahal anda sudah jelas-jelas pernah menginformasikan hal tersebut.
Lalu Apa GUNAnya anda Punya Karyawan, namun Tidak bisa Bekerja ?

Maksud saya adalah, anda sudah kalkulasi semua perhitungan pada ELSA diatas, anda sudah tentukan level proteksi, Namun jika Anda tidak Setting IPOT ATM / Automatic StopLose
APA GUNA nya Anda belajar dari mentor yang hebat, bayar mahal-mahal, namun anda Tidak Setting StopLose

Jadi mau anda jadi seorang type Investor ataupun type Trader
PILIHLAH Sekuritas yang menyediakan StopLose Otomatis , itu Wajib !!!
Tanpa StopLose Otomatis, ibarat anda mengendarai mobil dengan laju namun dalam keadaan rem yang blong.

Wednesday, May 20, 2015

STOP BELI EMAS, sebelum menyesal !!!

Judulnya saya buat agak sedikit keras...
Mengapa ?
Karena investasi adalah seperti kegiatan lari marathon, jarak jauh dan panjang perjalanan nya.
Sehingga jika anda salah memilih jenis investasi maka usaha anda akan sia-sia dan mubazir.

Berikut adalah perhitungan return rata-rata emas dalam per tahun nya sejak 1997
Anda mesti ingat bahwa 1998 adalah saat krisis moneter di indonesia 
sehingga kurs 1 us dollar terhadap rupiah adalah kurang lebih Rp.15.000


Saya asumsikan bahwa membeli emas disaat harga terendah 
untuk 1 TroyOunce nya di $250
1 TroyOunce = 31,1 gram ditahun 1997, maka...
$250 / 31,1 = $ 8 harga emas per Gram disaat itu, dikali Rp.15.000 
= Rp 120.000 harga emas per gram dalam harga rupiah.
.......
Saat ini harga emas lebih banyak berada diharga $1.200 / TroyOunce
dan kurs rupiah vs dollar adalah Rp.13.200
&1.200 / 31,1 = $38,5 per gram x Rp.13.200 = Rp 508.200 harga per gram emas

Saya gunakan financial calculator yang terdapat pada www.IPOTFUND.com untuk mengkalkulasi tingkat pertumbuhan investasi emas tersebut selama 18 tahun


Pertumbuhan rata-rata pertahun jika berinvestasi di emas selama 18 tahun hanyalah 8,3% saja.

Sekarang saya bandingkan dengan pertumbuhan invetasi
di reksadana saham BATAVIA DANA SAHAM
yang pada tahun 1997 harga NAV nya masih 1.268 
dan sekarang mencapai 52.674



Saya sengaja memilih Batavia Dana Saham daripada Panin Dana Maksima,
agar anda tidak terlalu terkejut dengan hasilnya.
Khawatir saya nanti anda akan mengira bahwa saya terlalu membesar-besarkan hasil investasinya. 
Padahal harga yang anda lihat adalah benar adanya.
Berikut hasil kalkulasi return rata-rata pertahun dari reksadana saham Batavia Dana Saham


Pertumbuhan rata-rata per tahun nya adalah 23% per tahun

Sekarang saya membandingkan lagi, jika berinvestasi sebanyak Rp.1.000.000 per bulan 
selama 18 tahun kedepan dengan dua hasil return diatas yaitu 8% vs 23%


18 tahun ke depan terlihat perbedaan yang sangat signifikan !!!
dengan return 8% per tahun dan berinvestasi 1.000.000 per bulan
18 tahun hanya berhasil menjadi 450.000.000
sedangkan 
dengan return 23% per tahun dan berinvestasi 1.000.000 per bulan
18 tahun ke depan akan berkembang menjadi 2.100.000.000

450.000.000 vs 1.700.000.000 ada perbedaan sebesar 366% !!!

hentikan semua perdebatan mana yang lebih baik antara emas atau reksadana saham
anda sudah melihat FAKTA nya.
Numbers don't Lie

Wednesday, May 6, 2015

BBNI : Becoming Big Giant

Seluruh LK bank besar untuk Q1 2015 telah dirilis
Fokus saya tertuju pada 2 bank yang terlihat berbeda dari yang lain nya.
salah satunya adalah BBNI


Perhatikan PBV dan Price to Book Value
Book Value itu pengertian mudahnya seperti harga NJOP pada tanah
Sedangkan PBV jika tertulis 1x maka dibaca seperti harga jual tanah = sama dengan nilai NJOP nya.

Jika anda beli sebidang tanah yang posisi lokasi nya bagus, Sulit untuk bisa dapat harga sama dengan harga NJOP nya atau PBV 1x kalau disaham.

Jika ada lokasi dimana harga tanah nya cepat meningkat dan lokasi bagus, namun ada yang menawarkan anda harga jual nya sama dengan harga NJOP atau 100% saja diatas harga NJOP (PBV 2x).....apa yang akan anda lakukan ?
A. langsung beli
B. nawar lagi
C. tidak beli

Dalam hal ini BBNI dengan harga 6.500 = 1,88x PBV
sedangkan rekan sesama bank bumn lain nya yaitu BMRI 2,4x PBV, dan BBRI 2,8x PBV
bisa dikatakan bahwa harga 6.500 BBNI adalah murah
Book Value (NJOP) per share BBNI adalah 3.465
Jika dihargai sama seperti BMRI saja yaitu 2,4x maka seharusnya BBNI bisa mencapai 8.300
Ada potensial upside dari 6.500 ke 8.300 , sebanyak 27%
Namun bagi yang masih ingin menawar harga, bisa menawar di 1,5x PBV yaitu di 5.200 ini sudah sangat murah sekali.
Saya rasa jika tidak ada kejadian luar biasa, sulit sekali untuk bisa turun ke 5.200

Ok, semoga tulisan yang singkat ini, berisikan pengetahuan yang padat untuk anda