Banyak pertanyaan seperti ini
" Jika saham XXXX kalau dibeli, terus ditaruh aja buat invest LONG TERM, bagaimana ? "
Dalam postingan ini, saya berusaha menjelaskannya dengan sehalus mungkin agar tidak ada yang merasa tersinggung, karena memang tujuan saya tidak untuk menyinggung atau menyalahkan pendapat orang lain.
Bagi saya, investasi di saham , sama dengan berinvestasi di aset-aset yang lain nya seperti emas, property (rumah , ruko , tanah, dll yg sejenis) , franchise (beli hak usaha), obligasi
Namun , juga ada perbedaan dari segi likuiditas yang mana saham dan emas jelas adalah yg paling likuid diantara pilihan investasi yang lain nya. Kapan pun bisa dijual dan langsung laku terjual atau ada yang beli.
Dan diantara pilihan diatas, saham dalam jangka panjang (Long Term) mampu memberikan imbal hasil yang paling tinggi.
Sekarang kembali pada topik posting ini yaitu LONG TERM / jangka panjang..............
Berikut adalah kategori dari saya
jika anda membeli saham kemudian di simpan selama :
1 s/d 10 hari = short term trader / pedagang jangka pendek
2 minggu - 1 bulan = weekly trader / pedagang mingguan
1 s/d 3 bulan = short term investment
3 s/d 6 bulan = medium term investment
6 bulan s/d .......? = apakah ini yang dimaksud dengan long term investment ?
Bagi weekly trader kalau disuruh simpen saham selama 6 bulan, bisa serasa bertahun-tahun lamanya, sedangkan bagi short term trader kalau disuruh simpen saham selama 2 bulan, serasa berabad-abad itu lama nya wkwkwkwkwkw
Pada bagian pertama ini.......berapa lamakah definisi LONG TERM yang dimaksud ini ?
Kemudian .....jika menurut opa Warren Buffet maka LONG TERM itu adalah selamanya menyimpan saham yang telah dibeli wkwkwkwkw (sanggup ? ).
Bagi yang sudah kenal dengan nama Lo Keng Hong, maka dasar penilaian / kriteria beliau dalam membeli saham adalah MANAJEMEN, MANAJEMEN, MANAJEMEN dan MANAJEMEN . Sama seperti dengan opa Buffet tadi (karena Lo Keng Hong menjadikan Buffet sebagai panutannya ). Hal ini sama seperti jika kita ingin membeli sebidang tanah atau ruko dengan tujuan investasi, bukan rumah yang untuk ditinggali sendiri, karena anda pasti nya ingin agar nilai investasi anda cepat bertumbuh / naik nilai nya maka pastinya hal yang paling penting dalam penilaian untuk memutuskan membeli adalah LOKASI, LOKASI, LOKASI, LOKASI dan LOKASI.
Sudahkah anda sanggup menilai mana manajemen yang baik dan mana manajemen yang buruk pada suatu perusahaan ?
Bagi saya itu seperti menebak isi hati manusia, siapa yang tahu ?
Namun opa Buffet pernah berkata begini "bahwa perusahaan yang bagus adalah suatu perusahaan yang jika dipimpin oleh orang tolol sekali pun tetap mampu berjalan dengan bagus " ini artinya produk yang dijual perusahaan tersebut pasti selalu digunakan dan dibutuhkan oleh setiap orang.
Terlintas dalam pikiran saya .....mungkinkah ini adalah perusahaan rokok , penghasil minyak goreng / cpo, jalan tol, obat, tepung , mie ?
Sampai bagian kedua ini saja sudah menimbulkan pertanyaan yang belum terjawab dengan pasti (karena memang dalam berinvestasi, tidak ada yang pasti ) masa depan itu adalah misteri.
Kita masuk pada bagian ke tiga, yaitu test ketahanan mental dan tentunya dana.
Jika saham yang anda beli , adalah perusahaan yang tidak memiliki utang, punya aset yang besar, punya produk yang selalu digunakan oleh orang banyak dan selalu laku terjual berapapun harga jual produknya tersebut, namun harga saham nya sejak anda beli , harga nya terus turun dan bahkan sampai turun 50% dari harga beli diawal..............apakah anda sanggup dan tahan menghadapi hal ini ?
Pernah ada yang jawab ke saya bahwa beliau sanggup menahannya , kemudian saya tanya balik "berapa banyak yang anda beli ?" dan beliau menjawab "saya beli saham xxxx diharga 5.000 sebanyak 40 lot dan sekarang harga nya hanya 2.500 namun saya tetap sabar menanti harga untuk kembali naik".
Lalu saya tanya kembali dengan nada soft (halus dan sopan)
"boleh saya tahu berapa besar dana yang dialokasikan untuk berkecimpung dalam bisnis saham ini , pak ? "
dan beliau menjawab " 2 milyar rupiah "
Dan langsung saja dalam hati saya tertawa terbahak-bahak , itu seh sama aja seperti saya jika trading dengan dana 100jt kemudian saya beli saham ENRG diharga 100 sebanyak 100 lot dan harga turun sampai 50, karena saya hanya floating lose 2,5jt atau senilai 2,5% dari total dana saya.
Yang saya maksud turun 50% ini seharusnya adalah jika anda beli dengan semisalnya saja 50% dari dana yang anda miliki , jadi misalkan saja dana yang ada adalah 100jt lalu beli saham sebanyak 50jt lalu harga turun 50% dan nilai saham tersebut hanya sisa 25jt saja yang artinya sudah memberikan efek penurunan sebesar 25% dari total modal secara keseluruhan...... sanggup ????
Lalu dibagian ke empat.....(serius amat baca nya wkwkwkw santai saja yah, kalo bisa sambil makan kwaci)
Misalkan saja anda sudah mampu membaca laporan keuangan (LK) perusahaan dengan teliti dan memahami seluk beluk dari LK tersebut dan juga sudah mampu menilai manakah manajemen yang bagus dan mana yang buruk, namun tetap saja misalkan posisi nya adalah saham yang anda pilih tersebut masih juga harga nya turun 50% bahkan lebih.....apakah anda sanggup menahannya ?
kalau pada bagian ini sih , saya yakin banyak yang sanggup wkwkwkwkwkw
mengapa ? ........karena itu namanya bukan investor, tapi NYANGKUTERS...........
( silahkan anda tertawa dalam hati) yang bisa tertawa dalam hati maka saya ucapkan selamat karena sudah pasti anda pernah nyangkut dan mudahan saja bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kejadian itu , namun bagi yang marah.... maka saya mohon maaf yah :) namun anda tidak sendiri karena diluar sana banyak juga yang sangkut kok :) jadi anda ada temannya.
Ini SAHAM bung !!!!!! kapan saja bisa dijual walaupun dalam keadaan
rugi !!!! , tidak pernah ada satu pun orang didunia ini yang melarang
kita untuk menjual saham dengan harga rugi , saham itu bukannya seperti
beli tanah kaplingan di lokasi yang kurang berkembang sehingga nilai nya
tidak bisa naik sesuai yang diharapkan dan kita kesulitan menjual
ketika perlu dana untuk keperluan mendesak.
Contoh saja nih, UNTR pada bulan april 2012 mencapai harga 33.000 dan sekarang hanya 20.000 dan katakanlah anda beli diharga 28.000 karena pada saat itu banyak yang mengidolakan (macam artis saja ) bagaimanakah perasaan anda , apalagi ditambah dengan berita lesunya sektor tambang batu bara yang merupakan konsumen terbesar bagi UNTR .....apa tindakan anda ?
Bagi saya, long term itu jika saya beli saham, maka harga nya secara konsisten terus menbuat harga tertinggi baru dan tidak menjebol harga terendahnya secara mingguan, jadi selama saham itu masih kuat untuk naik harga nya ...yah saya akan hold, namun jika pergerakan harga sudah bertingkah laku yang tidak sewajarnya dengan selalu membentuk harga terendah yang lebih rendah lagi dari sebelum nya maka akan saya jual terlebih dahulu walaupun dalam keadaan rugi sekalipun saya tetap akan rela, kerugian yang saya alami itu saya anggap saja sebagai cost bisnis (biaya bisnis).
Saya sering menemui orang yang berinvestasi dengan membeli kios di mall, yang rata-rata ukuran kios nya adalah 3m x 4m atau 2m x 3m untuk satu kios nya , harga beli sekitar 400jt - 500jt dengan biaya service charge bulanan nya 400rb - 700rb untuk 1 kios nya untuk area basement (dibawah lantai utama).
Pada saat mall itu di launching, para marketing datang menawarkan nya kepada orang tersebut dengan memberikan gambaran-gambaran masa depan yang cerah akan prospek mall tersebut yang mana harga nya dikemudian hari akan terus meningkat.
Pada kenyataan nya setelah mall tersebut di buka, kios-kios tadi malah sepi pengunjung, bahkan setelah 3 tahun mall tersebut di buka, banyak kios-kios tadi yang tidak buka, disewakan pun sulit karena tidak ada yang mau sewa, bahkan sampai diberikan pakai gratis dan tidak usah bayar uang sewa, cukup bayar biaya service charge pun tetap saja tidak ada yang mau. Nah kalo nyangkut yang model begini....bagaimana mau jual nya ? bagaimana jika suatu saat perlu dana cepat dan kios ini masih saja sulit untuk dijual ? apa mau pinjam sama rentenir dengan menjaminkan kios tersebut dan kena bunga 2% / bulan dari rentenir tersebut ?
ini mah kalo disaham, namanya repo (kalau tak salah).
Saham itu likuid sehingga jangan mencampur kata-kata investasi di bidang yang kurang likuid kedalam investasi saham yang likuid ini. (nanti malah jadi nasi campur wkwkwkw )
Kita sampai juga pada bagian akhir (karena jari udah keriting krn ngetik nya kepanjangan ), kalau bagi saya sih simple saja , pelajari saja analisa fundamental (FA) secara garis besar nya saja sehingga anda tahu saham apa saja yang bisa dibeli (what to buy) dan pelajari TREND pada analisa teknikal (TA) , anda lihat pada chart / grafik harga secara mingguan bukan grafik harga harian serta yang terpenting atur dana ketika melakukan pembelian, gunakan cara Dollar Cost Average (DCA) , bukan average down loh ya .......karena DCA dan Average Down itu adalah dua hal yang berbeda.
untuk DCA ini akan saya sampaikan dalam postingan dilain kesempatan.
Atas perhatian para pembaca yang telah daritadi bersedia membaca dari atas sampai bawah pada postingan amburadul dan jauh dari sempurna ini ( yang membaca nya sambil makan kwaci dan minum kopi wkwkw) , saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi anda.
Dan setiap ada pertanyaan " buy for LONG TERM ? " maka akan saya persilahkan baca postingan ini sebelum memutuskan membeli.
gini neh enak dibaca gak ribet...simple. lanjutkan bro....tak tunggu tulisan berikutnya
ReplyDeleteJesse Livermore bilang, investor itu: “Investors are the big gamblers. They make a bet, stay with it, and if it goes wrong, they lose it all.”
ReplyDeleteHappy trading :D
buffett said: It's far better to buy a wonderful company at a fair price than a fair company at a wonderful price
ReplyDeleteWoww...luar biasa..trimakasih infonya koh..sgt realistis
ReplyDeleteLuar biasa... sangat setuju... lanjutkan boz
ReplyDelete