Sunday, September 30, 2012

Nikmatilah Proses Menjadi Trader yang Sukses

Semua orang tentunya berharap untuk bisa menghasilkan uang , namun menjadi trader yang sukses tentunya bukan hanya mengenai tentang uang semata. Ada juga yang berharap agar dapat menjadi trader yang sukse dengan harapan agar mendapatkan nama besar, berharap agar namanya dapat dikenal luas dan tentunya ini akan membuat dirinya menjadi terkenal sehingga meningkatkan harga dirinya, namun bagi saya ini juga bukan tujuan seorang trader yang sukses. Tujuan utama bagi para trader agar bisa dianggap sukses adalah mampu menciptakan Profit secara KONSISTEN.
Saya jadi teringat akan kata-kata Deddy Corbuzier dalam acara beliau di Hitam Putih, ketika itu Deddy menyatakan bahwa ia pernah ditanya oleh salah satu wartawan senior , " apa yang akan deddy lakukan ketika nantinya tua. sudah tidak laku dan memiliki pekerjaan yang sukses seperti sekarang ini ? "
dan di jawab oleh Deddy sebagai berikut " yang saya akan pikirkan sekarang adalah , bagaimana caranya saya mampu untuk mencapai hari tua saya nanti " penjelasanya dari Deddy adalah , manusia lebih sering memikirkan hasil dan akibat yang akan diterimanya NANTI, bukan memikirkan proses dan cara menjalaninya untuk bisa mendapatkan HASIL tersebut, manusia lebih sering ditakut-takuti atau dibuai dengan sesuatu yang belum tentu terjadi tanpa mensyukuri atau menikmati proses yang SEKARANG ini harus dijalani.



Tujuan setiap manusia dalam berdagang, tentunya adalah mencari profit. Butuh mental dan pola pikir seorang wiraswasta untuk agar bisa sukses dalam berdagang. Dalam konteks tulisan ini adalah menjadi pedagang saham atau trader
  • namun bagaimana bisa mendapatkan profit , jika kita tidak berani mencoba dan menerima resiko yang akan dihadapi.
  • berani mencoba saja tanpa dilengkapi dengan pengetahuan yang memadai tentunya sama saja dengan nekad.
  • kenali karakter diri anda terlebih dahulu, karena orang yang memiliki tingkat emosi tinggi biasanya dalam hal trading akan lebih besar peluang nya untuk mengalami lose ( contoh nya seperti saya ^o^ )
  • perbedaan antara nekad dan keyakinan itu hanya setipis benang merah (benang nya jangan beli ditoko barang pecah belah ya ^o^  )
  • keyakinan didapat dari seringnya melakukan ujicoba atas hasil dari apa yang kita pelajari dan kita lihat setiap hari.
  • ujicoba atas pengetahuan yang didapat, tentunya butuh seorang mentor, zaman sekarang mentor atau pelatih tidak perlu harus berhadapan dengan kita, zaman sudah maju, manfaatkanlah internet, buku, dan video-video pelatihan yang ada dan gratis.
  • sudah melakukan ujicoba bisa saja tetap gagal jika anda tidak mencatat seluruh alasan yang mendasari keputusan yang telah diambil pada saat melakukan action baik sell, buy, atau hold. Ingatan manusia sangatlah terbatas, sehingga alangkah bijaksananya jika mencatat seluruh alasan yang mendasari keputusan yang telah diambil.
  • jika sudah mencatat seluruh keputusan tersebut sampai setebal buku kamus pun , masih saja bisa gagal , jika kita tetap saja melakukan dan mengerjakan langkah-langkah yang sudah jelas-jelas memberikan hasil yang buruk dari kegiatan trading. Dalam film wallstreet 2 (money never sleep) Gordon Gekko mengatakan "definisi dari kata gila adalah, melakukan hal yang sama berulang-ulang kali namun mengharapkan hasil yang berbeda". Sehingga agar tidak dicap "gila" oleh si gekko ^__^ , maka ubahlah cara-cara yang sudah berulangkali memberikan hasil yang buruk dalam kegiatan trading. (ingat, ini yang mendefinisikan kata tersebut bukan saya melainkan gordon gekko )
  • Bagaimana mungkin bisa melakukan ujicoba jika tidak mengetahui dasar-dasar atau membaca penjelasan dari masing-masing tools, alat, atau indikator yang akan digunakan dalam ujicoba trading tersebut. Pelajari dan mengertilah terlebih dahulu tools yang akan digunakan seperti Stochastic, MACD, Moving Average, CCI, RSI, CANDLESTICK (seperti lagunya Peterpan , Cobalah Mengerti  ^__^  )
  •  Banyak memang alasan yang diberikan, ketika diri ini ingin belajar, alasan terutama adalah masalah tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar, saya tidak ingin berdebat dengan poin yang ini, namun saran saya, cobalah baca postingan saya terdahulu , klik tulisan berikut ini Bai Fang Li
  • Seberapa banyak waktu yang anda relakan untuk mempelajari chart, tehnik trading, membuat sistem bagi diri sendiri. Tentunya tidak ada bisnis yang bisa sukses dengan sedikit sekali waktu yang dicurahkan pada awal ketika dalam proses membangun bisnis tersebut. Nantinya ketika sudah mahir dan sudah terbiasa maka waktu yang dibutuhkan untuk menjalani semua proses ini akan semakin sedikit. Sampai detik ini pun saya masih dalam proses pembelajaran dan ketika ada waktu luang maka saya akan menulis di blog ini dengan tujuan agar saya dapat melihat sudah sampai sejauh mana proses pembelajaran saya dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih ada.
Banyak sarjana yang lulus dengan nilai yang baik, namun seperti kata mantan Bos saya dahulu, orang bisa kerja itu karena terbiasa dengan apa yang dikerjakannya, bukan karena kepintarannya. Jadi tingkat kepintaran seseorang tidak ada hubungan nya dengan tingkat kesuksesannya dalam mendapatkan profit di dunia trading, Isaac Newton yang pintar seperti itu saja bisa lose di saham.
Definisi SUKSES dari Thomas Alfa Edison adalah, 1% bakat dan 99% ketekunan, beliau mengatakan "saya gagal 10.000 kali untuk akhirnya berhasil menciptakan sebuah cahaya yang abadi "
Akhir kata dari saya untuk tulisan kali ini, bagi yang baru mau belajar jadi trader, jangan pernah ragu, cobalah dengan sedikit terlebih dahulu karena teori tanpa praktek sama dengan "komentator", praktek tanpa teori yang benar sama dengan nekad. Setiap bisnis yang sukses pastilah didukung juga oleh sistem yang sudah benar, dalam hal trading sangatlah dibutuhkan trading plan yang dijalankan dengan sangat disiplin.
Kepintaran dan kejeniusan seseorang didalam trading tidaklah penting jika dia tak mampu disiplin menjalankan trading plan nya.

Maaf kalo tulisannya rada belepotan ^o^ sampai saat ini masih terus belajar menulis agar bisa enak dibaca.

1 comment:

Note: Only a member of this blog may post a comment.