Monday, November 5, 2012

Market Review 05/11/2012

Market Review
 
Dow Jones Jum’at minggu lalu ditutup turun 139 poin atau 1,05% pada 13.093 terutama disebabkan oleh kekhawatiran investor atas pemilihan umum Amerika besok 6 November. Rilis data ekonomi tidak mampu menopang DJIA untuk tutup di tingkatan yang lebih tinggi.


Pemilihan umum Amerika akan dilaksanakan besok 6 November. Semua pihak di Amerika memiliki komitmen yang sama untuk tetap melaksanakan agenda ini walaupun sebahagian kota di pantai Timur belum pulih setelah topan Sandy dengan beberapa daerah masih belum pulih dengan aliran listrik. Faktor yang menjadi sumber kekhawatiran investor saham Amerika kemarin bukanlah faktor ketidaknyamanan ini, namun lebih kearah kebijakan ekonomi yang masih menggantung yaitu Fiscal Cliff. Investor saham Amerika saat ini tidak memiliki arahan yang jelas bagaimana Gedung Putih akan menangani masalah Fiscal Cliff yang harus sudah diputuskan sebelum 1 Januari 2013, siapapun yang terpilih untuk presiden mendatang, apakah presiden Obama atau calon presiden Romney. Hal ini menjadi sumber utama kegamangan. Selain itu, sampai saat ini polling juga menunjukkan kedua calon presiden mendatang memiliki peluang yang sama kuatnya untuk menjadi presiden terpilih. Kekuatan yang sama kembali menimbulkan kesulitan lain, yaitu investor tidak bisa lebih awal membenahi portofolio investasi mereka sesuai dengan kebijakan ekonomi presiden yang akan terpilih.
 
Dilain pihak kemarin, Wall Street menerima rilis data penambahan lapangan kerja untuk bulan Oktober 2012 pada 171ribu unit vs. estimasi konsensus pada 125ribu unit. Tingkat pengangguran untuk bulan Oktober 2012 pada 7,9%yoy, sama dengan estimasi konsensus. Kedua rilis data ini tidak mampu memicu investor untuk melakukan aksi beli, sehingga DJIA tetap ditutup pada kisaran terendahnya hari Jum’at lalu.
 
Sementara itu, komoditas WTI dunia kemarin ditutup turun 2,56% pada USD84,86 per barel atau terendah dalam 4 bulan terakhir. Beberapa kilang minyak di New Jersey tetap tutup setelah topan Sandy mengindikasikan prospek permintaan minyak yang lemah ke depan.
  

News Highlights
 
Tahun 2013, Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan pendapatan sekitar Rp 2,1 triliun dan laba bersih sekitar Rp 210 miliar, lebih tinggi dari target pendapatan untuk tahun 2012 pada Rp 1,9 triliun dan laba bersih sekitar Rp 175 miliar. Hingga Oktober 2012, perseroan telah mencatatkan kontrak baru senilai Rp 2,1 triliun atau telah melebihi target awal. (Neraca)
 
Guna meningkatkan pendapatan perseroan, anak usaha Astra International (ASII) bidang infrastruktur PT Astratel berencana menampah panjang jalan tolnya menjadi 250 kilometer (km) dari sebelumnya 110 km. Rencana penambahan jalan tol tersebut akan terealisasi pada tiga sampai empat tahun ke depan dengan menigkuti tender jalan tol pemerintah untuk trans Jawa. Saat ini, perseroan melalui anak usaha Marga Mandala Sakti (MMS) telah mengelola jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72 km, Mojokerto-Kertosono di Jawa Timur sepanjang 40,5 km dan Kunciran-Serpong 11 km. (Neraca)
 
 
United Tractor (UNTR), anak usaha Astra International memperkirakan penjualan alat berat tahun ini turun 23% menjadi 6.500 unit, dibandingkan tahun lalu sebesar 8.467 unit. (Investor Daily)
 
Hingga kuartal III-2012, Bumi Serpong Damai (BSDE), pengembang kota mandiri terbesar di Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 901,5 miliar atau meningkat 31,25% dibandingkan periode sama 2011 senilai Rp 686,9 miliar. Perolehan laba bersih hingga kuartal III-2012 melebihi laba bersih sepanjang 2011 yang sebesar Rp 840,78 miliar. Adapun pendapatan BSDE hingga kuartal III-2012 mencapai Rp 2,63 triliun atau tumbuh 26,75% dibandingkan periode sama 2011 senilai Rp 2,07 triliun. Penjualan dari segmen residensial menjadi kontributor terbesar pendapatan BSDE sebesar 46% atau mencapai Rp 1,2 triliun dengan pertumbuhan 34%. Sedangkan penjualan terbesar kedua disumbang oleh penjualan kaveling tanah (Land Plots) sebesar 28% atau sebesar Rp 727 miliar dengan pertumbuhan 26%. ( Investor Daily)
 
Emiten properti Sentul City (BKSL) meraup nilai prapenjualan sebesar Rp 531,7 miliar hingga akhir Oktober 2012, atau sekitar 88% dari target prapenjualan perseroan sebesar Rp 600 miliar. (Bisnis Indonesia)
 
GDP: Head of Central Statistics Agency (BPS) Suryamin said Indonesia’s economic growth in 3Q12 might be higher or at least the same as 6.4% yoy in 2Q12. The economy was supported by favorable investment as well as improvement in trade balance and government spending. BPS will announce last quarter’s gross domestic product data today. The economy likely expanded 6.17% yoy or 3.26% qoq (not seasonally adjusted), according to median forecast of economists surveyed by Bloomberg. (Bloomberg, Investor Daily)
 
Comment: We expect the economy to grow by 6.36% yoy (3.39% qoq). Adjusting for exchange rate movement and inflation, Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM) data showed 31.58% yoy gain in direct investment in 3Q12, higher than 28.63% growth in 2Q12. In the same period, growth in cement consumption also accelerated to 14.9% from 12.35%. These indicated continuing and even larger support of investment to economic growth. In real term, there was also much smaller goods trade deficit in 3Q12 than in previous quarter, showing that the pressure on Indonesia’s external position has diminished. However, consumption indicators showed mixed signal amid strong consumer confidence. Retail sales growth quickened from 2Q12, but that of car sales slowed. Slump in motorcycles purchases also deepened in the same time.
 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.