Tuesday, October 30, 2012

Market Review 30/10/2012

Market Review
 
Wall Street tutup kemarin dan diumumkan masih akan tutup Selasa ini atas cuaca buruk, sementara Rabu diumumkan perdagangan dibuka kembali jika cuaca memungkinkan, dan ini akan diumumkan Selasa malam nanti. Enam negara bagian dan satu wilayah administrasi khusus di pesisir timur Amerika telah menyatakan keadaaan darurat, termasuk pusat kegiatan ekonomi, New York, dan pusat kekuasaan politik Washington DC. Wall Street ditutup untuk pertama kalinya selama dua hari berturut sejak tahun 1888.

Sementara itu pasar saham Jepang pagi ini dibuka sedikit diatas teritori hijau atas nilai Yen yang melemah dan harapan bahwa bank sentral Jepang akan memperpanjang program pembelian asetnya.  Harga komoditas dunia rata-rata melemah 1-1,5% pada penutupan kemarin atas dampak topan Sandy.
 
Bursa Jakarta diperkirakan bergerak dalam kisaran terbatas dipengaruhi oleh sentimen negatif cuaca buruk Amerika namun bisa ditopang oleh rilis kinerja beberapa emiten untuk kuartal III-2012 yang masih bertumbuh.

News Highlights
 
Perusahaan Gas Negara (PGAS) menghasilkan laba bersih USD 621juta hingga triwulan III-2012, naik 16,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya USD 534juta. Pendapatan neto yang mampu diraih PGAS mencapai USD 1,83 miliar atau naik sebesar 11,6% dari posisi sebelumnya USD1,64 miliar. Hal ini terjadi seiring peningkatan volume penjualan gas bumi 801 mmscfd dari sebelumnya 785 mmscfd. Peningkatan itu dipicu karena tercapainya kesepakatan antaran PGAS dan pemasok gas. Salah satunya adalah dengan Kangean Energi Indonesia Ltd. Mulai Mei 2012, Kangean mengalirkan gas dari Lapangan Terang Sirasun Batur ke PGAS. PGAS mencetak pertumbuhan laba operasi sebesar 10,2% menjadi USD 769juta dari sebelumnya USD 698juta. Kenaikan itu mendorong pertumbuhan EBITDA sebesar 6,8% menjadi USD 904juta dari sebelumnya USD 846juta. (Investor Daily)
 
Perusahaan Gas Negara (PGAS), sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, telah memberlakukan penyesuaian harga jual tahap pertama mulai 1 September 2012 untuk pelanggan di Jawa Barat (SBU 1) sebesar 35%. Hal tersebut sejalan dengan kenaikan harga beli gas dari ConocoPhillips dan Pertamina. Penyesuaian harga tahap II akan diberlakukan mulai 1 April 2013. (Investor Daily)
 
Wijaya Karya (WIKA) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 31% dari Rp 215miliar menjadi Rp 282,5miliar. Kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 15,8% menjadi Rp 6,3triliun dari Rp 5,44triliun. Dengan demikian, laba kotor WIKA melonjak 38,4% menjadi Rp 591miliar dari Rp 426,88miliar. (Investor Daily)
 
Wijaya Karya (WIKA), sampai September 2012, membukukan kontrak baru senilai Rp 11,2triliun. Perolehan tersebut setara dengan 68% dari target tahun ini sebesar Rp 16,5triliun. WIKA optimistis mampu merealisasikan target kontrak baru tahun ini. (Investor Daily)
 
Unilever Indonesia (UNVR) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,65triliun pada kuartal III-2012, atau naik 21% dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp 3,02triliun. Peningkatan laba UNVR sejalan dengan pertumbuhan penjualan perusahaan yang membukukan penjualan bersih hingga kuartal III-2012 sebesar Rp 20,34triliun atau naik 17,4% dibandingkan periode sama 2011 senilai Rp 17,32triliun. Laba kotor hingga kuartal III-2012 mencapai Rp 10,36triliun atau tumbuh 16,6% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 8,88triliun. Adapun laba sebelum pajak penghasilan meningkat 21% dari Rp 4,05triliun menjadi Rp 4,9triliun. (Investor Daily)
 
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan bahwa pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi tahun depan, meski opsi ini diperbolehkan oleh Undang-Undang APBN 2013. Pemerintah menargetkan subsidi energi tahun depan sebesar Rp 274,7 triliun, terdiri dari subsidi BBM sebanyak Rp 193,8 triliun dan subsidi listrik sejumlah Rp 80,9 triliun. (Bisnis Indonesia)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.