Tuesday, October 23, 2012

Market Review 23/10/2012

Market Review
 
Dow Jones Senin malam ditutup menguat flat 2 poin atau 0,02% pada 13.345 ditopang oleh balik arah teknikal saham emiten Caterpillar yang naik 1,5% kemarin setelah saham ini mengalami pelemahan atas prospek kinerja tahun 2013 yang melemah. Emiten Caterpillar sudah merilis estimasi kinerja tahun 2013 dengan pertumbuhan penjualan yang melambat, terendah dalam empat tahun terakhir karena pelemahan ekonomi global.



Tidak ada rilis kinerja ekonomi di Wall Street kemarin. Dengan indeks utama DJIA dibuka dan sebahagian besar waktu berada pada teritori merah, investor mewaspadai beberapa isu, termasuk peristiwa pemilihan presiden Amerika 6 November 2012. Selain itu, korporasi harus merevisi turun proyeksi untuk tahun 2013, untuk memperhitungkan dampak subsidi pajak dan anggaran yang jatuh tempo akhir 2012 (Fiscal Cliff). Sejatinya, mengaca pada sejarah, Fiscal Cliff diselesaikan atau difinalkan pada detik-detik terakhir jatuh tempo. Tetap, hal ini merupakan variable ketidak-pastian yang signifikan bagi korporasi Amerika dan berdampak pada kewaspadaan investor saham.
 
Sementara itu pasar saham Jepang pagi ini dibuka pada teritori hijau ditopang oleh saham emiten  ekspor atas nilai mata uang Yen yang melemah atas USD. 

News Highlights
 
Dalam sembilan bulan tahun ini, Bank Negara Indonesia (BBNI) mencetak laba bersih Rp 5,04triliun, naik 24,5% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 4,1triliun. Akumulasi laba itu ditopang oleh pendapatan operasional yang mencapai Rp 16,95triliun, tumbuh 12,1% dari sebelumnya Rp 15,13triliun. Per kuartal III-2012, BBNI meraih pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar Rp 11,2triliun, meningkat 19% dari periode sama 2011 sebesar Rp 9,4triliun. Lonjakan pendapatan bunga bersih itu merupakan konsekuensi dari pertumbuhan kredit yang ekpansif, yaitu bertumbuh 14,8%yoy menjadi Rp 184,475triliun pada periode yang berakhir September 2012. Dana Pihak Ketiga (DPK) bertumbuh 16,9%yoy menjadi Rp 238,936triliun pada periode yang berakhir September 2012 dibandingkan dengan Rp 204,38triliun pada periode sama tahun 2011. Adapun NPL gross pada periode yang berakhir September 2012 berada pada tingkatan 3,4% vs. 3,8% pada periode sama tahun 2011. NPL net berada pada tingkatan 0,8% pada periode yang berakhir September 2012 vs. 0,6% pada periode sama tahun 2011. CAR BBNI untuk periode yang berakhir September 2012 berada pada tingkatan 17,1% vs. 16,7% pada periode sama tahun 2011. (Investor Daily)
 
Adhi Karya (ADHI) membidik proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC) proyek revitalisasi pabrik PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) senilai Rp 2,5triliun. Untuk menggarap proyek itu, ADHI menggandeng perusahaan asal Tiongkok, Wuhuan Engineering Co Ltd. Saat ini ADHI tengah mengikuti tender dengan total nilai proyek sebesar Rp 2,5triliun. Porsi ADHI mencapai 54% atau sekitar Rp 1,35triliun, sisanya sebesar 46% diambil Wuhuan. (Investor Daily)
 
Indosat (ISAT) membukukan laba bersih belum diaudit (Unaudited) sebesar Rp 1,6triliun hingga kuartal III-2012 atau melonjak 55,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,04triliun. Pendapatan meningkat 7,6% menjadi Rp 16,5triliun dari Rp 15,3triliun. Pendapatan seluler naik 8,5% menjadi Rp 13,6triliun dari Rp 12,5triliun. Sedangkan pendapatan nonseluler tumbuh 3,1% menjadi Rp 2,8triliun dari Rp 2,7triliun. Jumlah pelanggan seluler tumbuh 7,8% menjadi 55,5 juta dari 51,5 juta pelanggan. (Investor Daily)
 
Surya Esa Perkasa (ESSA) menyiapkan dana sebesar USD 15 juta untuk menambah kapasitas kilang pengolahan gas menjadi gas cair atau liquefied petroleum gas (LPG) dan kondensat. Penambahan produksi itu akan dimulai pada Juli 2014 mendatang. Saat ini, kapasitas produksi kilang ESSA untuk LPG mencapai 36.300 ton dan produksi kondensat sebanyak 75.000 barel. Pada tahun 2011, produksi kilang  ESSA sudah melebihi kapasitas, yakni untuk LPG mencapai 39.500 ton dan kondensat 149.000 barel. (Kontan)
 
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp 81,8 triliun pada 3Q12, tumbuh 25,1% yoy. Selama 9M12, investasi mencapai Rp 229,9 triliun, 27% lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 3Q12, investasi domestik naik 32,6% menjadi Rp 25,2 triliun, sedangkan investasi asing meningkat 22% menjadi Rp 56,6 triliun. Menurut BKPM, investasi selama kuartal lalu menyerap tenaga kerja sebanyak 271.648 orang. (BKPM)
 
Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyetujui belanja negara 2013 sebesar Rp 1.683,01 triliun, lebih tinggi dari usulan pemerintah yang sebesar Rp 1.657,9 triliun. Belanja modal disepakati senilai Rp 216,05 triliun, dibandingkan Rp 193,8 triliun yang diusulkan pemerintah. Subsidi energi ditetapkan sebanyak Rp 274,7 triliun, sedangkan penerimaan negara disepakati sebesar Rp 1.529,67 triliun. Anggaran tahun depan dijadwalkan akan disahkan pada rapat paripurna DPR hari ini. (Investor Daily, Kontan)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.