Market Review
Wall Street tutup kemarin dan diumumkan
masih akan tutup Selasa ini atas cuaca buruk, sementara Rabu diumumkan
perdagangan dibuka kembali jika cuaca memungkinkan, dan ini akan diumumkan
Selasa malam nanti. Enam negara bagian dan satu wilayah administrasi khusus di
pesisir timur Amerika telah menyatakan keadaaan darurat, termasuk pusat
kegiatan ekonomi, New York, dan pusat kekuasaan politik Washington DC. Wall
Street ditutup untuk pertama kalinya selama dua hari berturut sejak tahun 1888.
Sementara itu pasar saham Jepang pagi ini
dibuka sedikit diatas teritori hijau atas nilai Yen yang melemah dan harapan
bahwa bank sentral Jepang akan memperpanjang program pembelian asetnya. Harga
komoditas dunia rata-rata melemah 1-1,5% pada penutupan kemarin atas dampak
topan Sandy.
Bursa Jakarta diperkirakan bergerak dalam
kisaran terbatas dipengaruhi oleh sentimen negatif cuaca buruk Amerika namun
bisa ditopang oleh rilis kinerja beberapa emiten untuk kuartal III-2012 yang masih
bertumbuh.
News Highlights
Perusahaan
Gas Negara (PGAS) menghasilkan laba bersih USD 621juta hingga triwulan
III-2012, naik 16,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya USD 534juta.
Pendapatan neto yang mampu diraih PGAS mencapai USD 1,83 miliar atau naik
sebesar 11,6% dari posisi sebelumnya USD1,64 miliar. Hal ini terjadi seiring
peningkatan volume penjualan gas bumi 801 mmscfd dari sebelumnya 785 mmscfd.
Peningkatan itu dipicu karena tercapainya kesepakatan antaran PGAS dan pemasok
gas. Salah satunya adalah dengan Kangean Energi Indonesia Ltd. Mulai Mei 2012,
Kangean mengalirkan gas dari Lapangan Terang Sirasun Batur ke PGAS. PGAS
mencetak pertumbuhan laba operasi sebesar 10,2% menjadi USD 769juta dari
sebelumnya USD 698juta. Kenaikan itu mendorong pertumbuhan EBITDA sebesar 6,8%
menjadi USD 904juta dari sebelumnya USD 846juta. (Investor Daily)
Perusahaan
Gas Negara (PGAS), sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral ESDM, telah memberlakukan penyesuaian harga jual tahap pertama mulai 1
September 2012 untuk pelanggan di Jawa Barat (SBU 1) sebesar 35%. Hal tersebut
sejalan dengan kenaikan harga beli gas dari ConocoPhillips dan Pertamina.
Penyesuaian harga tahap II akan diberlakukan mulai 1 April 2013. (Investor
Daily)
Wijaya
Karya (WIKA) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 31% dari Rp 215miliar
menjadi Rp 282,5miliar. Kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan
pendapatan sebesar 15,8% menjadi Rp 6,3triliun dari Rp 5,44triliun. Dengan
demikian, laba kotor WIKA melonjak 38,4% menjadi Rp 591miliar dari Rp
426,88miliar. (Investor Daily)
Wijaya
Karya (WIKA), sampai September 2012, membukukan kontrak baru senilai Rp
11,2triliun. Perolehan tersebut setara dengan 68% dari target tahun ini sebesar
Rp 16,5triliun. WIKA optimistis mampu merealisasikan target kontrak baru tahun
ini. (Investor Daily)
Unilever
Indonesia (UNVR) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk sebesar Rp 3,65triliun pada kuartal III-2012, atau naik 21%
dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp 3,02triliun. Peningkatan laba UNVR
sejalan dengan pertumbuhan penjualan perusahaan yang membukukan penjualan
bersih hingga kuartal III-2012 sebesar Rp 20,34triliun atau naik 17,4%
dibandingkan periode sama 2011 senilai Rp 17,32triliun. Laba kotor hingga
kuartal III-2012 mencapai Rp 10,36triliun atau tumbuh 16,6% dibandingkan periode
sama tahun lalu Rp 8,88triliun. Adapun laba sebelum pajak penghasilan meningkat
21% dari Rp 4,05triliun menjadi Rp 4,9triliun. (Investor Daily)
Menteri Keuangan Agus Martowardojo
menegaskan bahwa pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi
tahun depan, meski opsi ini diperbolehkan oleh Undang-Undang APBN 2013.
Pemerintah menargetkan subsidi energi tahun depan sebesar Rp 274,7 triliun,
terdiri dari subsidi BBM sebanyak Rp 193,8 triliun dan subsidi listrik sejumlah
Rp 80,9 triliun. (Bisnis Indonesia)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.