Market Review
Dow Jones Jum’at minggu
lalu ditutup naik 3 poin atau 0,03% pada 13.107 terutama ditopang oleh data PDB
negara Amerika untuk kuartal III-2012 yang sesuai estimasi.
DJIA Jum’at minggu lalu berada
sebahagian besar waktu di teritori merah, namun rilis data ekonomi mampu memicu
aksi beli investor dan indeks ditutup flat pada teritori hijau. Wall Street
menerima rilis data PDB kuartal III-2012 pada 2%yoy, lebih tinggi dibandingkan
dengan kuartal II-2012 pada 1,3%yoy, dan sedikit lebih tinggi dibandingkan
estimasi konsensus pada 1,9%yoy. Selain itu, Jum’at minggu lalu, ada
rilis indeks kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan untuk bulan Oktober
2012 pada tingkatan 82,6, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kedua data ini
mampu mengerek DJIA untuk ditutup di teritori hijau.
Sementara investor saham Amerika masih
waspada menunggu data tenaga kerja minggu ini dan menjelang pemilihan presiden,
pasar saham Asia pagi ini rata-rata menanggapi positif rilis data PDB Amerika
minggu lalu dengan dibuka pada teritori hijau. Juga, Jum’at minggu lalu
dirilis data profit sektor industri (Industrial Profits) negara Cina untuk
bulan September 2012 yang naik 7,8%yoy dibandingkan dengan data bulan Agustus
2012 yang menunjukkan penurunan 6,2%yoy. Investor menanggapi data ini sebagai
tanda sudah mulai berhentinya pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di
negara Cina.
News Highlights
Garuda
Indonesia (GIAA) membukukan laba bersih periode berjalan hingga kuartal
III-2012 (Januari-September) sebesar USD 56,48juta atau melonjak 51,6%
dibandingkan periode sama 2011 senilai USD 37,24juta. Peningkatan hampir 52%
juga terjadi pada laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
sebesar USD 56,1juta dibandingkan periode sama 2011 USD 37juta. Adapun laba
usaha GIAA melejit 140,4% dari USD 38,6juta menjadi USD 92,75juta. Total laba
komprehensif periode berjalan naik 108,2% dari USD 29,2juta menjadi USD 60,8juta.
Peningkatan laba perseroan didukung oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan. GIAA
mencatat pendapatan usaha sebesar USD 2,38miliar, naik 14,4% dibandingkan
periode sama tahun lalu USD 2,08miliar. Jumlah penumpang periode
Januari-September 2012 naik 20,2% menjadi 14,89 juta penumpang dibandingkan
periode sama tahun lalu 12,38 juta penumpang. Sementara pengangkutan kargo
tumbuh 18,7% menjadi 201.070 ton dari 169.334 ton. Penumpang GIAA masih
didominasi rute domestik sebesar 69%, rute internasional 18%, dan sisanya
sebesar 13% diangkut Citilink yang telah Spin Off dari Garuda. (Investor Daily)
Resource
Alam Indonesia (KKGI) segera membeli kembali (Buyback) sahamnya di pasar paling
cepat Senin (29/10). Perseroan telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam
RUPSLB di Jakarta, Kamis (25/10). KKGI menganggarkan dana sebesar Rp 200miliar
untuk Buyback maksimal 100 juta (10%) saham. KKGI menunjuk PT CIMB Securities
Indonesia (YU) selaku perantara perdagangan efek. Sesuai peraturan Bapepam-LK,
Buyback saham dilakukan dalam tempo 18 bulan terhitung sejak persetujuan
pemegang saham. (Investor Daily)
Borneo
Lumbung Energi & Metal (BORN) menargetkan penjualan 10-20% saham PT Asmin
Koalindo Tuhup (AKT) selesai akhir tahun ini. BORN kini memiliki 69% saham pada
anak usahanya tersebut. Pada saat ini proses penjualan masih dalam tahap
valuasi harga dan sudah ada lima investor yang tertarik. BORN mengkaji
penggunaan dana hasil pelepasan saham AKT untuk membayar utang ke Standard Chartered.
(Investor Daily)
Timah
(TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp 370miliar pada kuartal III-2012 atau
turun 57% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 860miliar. Pendapatan bersih
turun 12% menjadi Rp 6triliun dari Rp 6,81triliun. Marjin perseroan pada
kuartal III-2012 terpangkas 64% menjadi USD 1.750 per ton dibandingkan periode
sama tahun lalu sebesar USD 4.895 per ton. Volume penjualan logam timah hingga
kuartal III-2012 naik 7% menjadi 26.921 mton dibandingkan periode sama 2011
sebanyak 25.266 mton. Sementara itu, harga rata-rata logam timah perseroan
hingga kuartal III-2012 sebesar USD 21.523 per ton atau melemah 24%
dibandingkan periode sama 2011 sebesar USD 28.440 per ton. Membanjirnya bijih
timah illegal di pasaran terutama berasal dari Indonesia membuat Supply
melebihi Demand, sehingga harga timah jatuh. (Investor Daily)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.