Market Review
Dow Jones Kamis malam ditutup
turun 8 poin atau 0,06% pada 13.549 terutama atas rilis data ekonomi klaim
pengangguran mingguan yang dibawah estimasi konsensus.
Kemarin Wall Street menerima tiga rilis
data ekonomi yaitu klaim pengangguran mingguan baru dan lanjutan dan data
indeks manufaktur di wilayah Philadelphia Amerika. Klaim pengangguran mingguan
baru dirilis pada 388ribu unit vs. estimasi konsensus pada 360ribu unit,
sedangkan klaim pengangguran lanjutan mingguan pada 3,3juta unit atau sekitar
sama dengan estimasi konsensus, sementara itu data indeks manufaktur untuk
wilayah Philadelphia untuk bulan Oktober 2012, pada 5,7 (vs. estimasi konsensus
pada minus 0,1) meningkat pertama kali sejak enam bulan terakhir. Data indeks
manufaktur Philadelphia sedikit kontribusi memberi topangan pada pasar saham
Amerika dimana indeks DJIA bergerak mixed dibuka pada teritori merah 13.553
sementara titik tertinggi pada daerah hijau 13.588. Wall Street secara umum
juga dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten Google untuk kuartal III-2012 yang
dibawah estimasi konsensus, harga saham emiten ini turun 8% pada penutupan
perdagangan kemarin.
Sementara itu, sebahagian besar pasar saham
Asia kemarin ditutup menguat diwarnai optimisme pengurangan pelambatan
pertumbuhan ekonomi negara Cina. Kemarin dirilis data PDB negara Cina untuk
kuartal III-2012 pada 7,4%yoy sesuai dengan estimasi konsensus. Rilis data ini
diterima investor beberapa hari setelah menerima data ekspor negara Cina untuk
bulan September yang naik 9,9%yoy yang merupakan dua kali lipat dari estimasi
investor.
News Highlights
Winfly
Ltd siap melepas 900 juta (6,4%) saham Global Mediacom (BMTR) melalui penawaran
terbatas (Private Placement). Nilai transaksinya ditargetkan mencapai Rp
2,02triliun. (Investor Daily)
Exploitasi
Energi Indonesia (CNKO) menggandeng salah satu perusahaan energy terbesar
Tiongkok, Huadian Power International Corporate Limited, untuk membangun
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Kedua pihak telah meneken nota kesepahaman (MOU) di Tiongkok pada 12 Oktober
2012. (Investor Daily)
Adhi
Karya (ADHI) memperkirakan laba bersih kuartal III-2012 naik 190% menjadi Rp
88miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 30,3miliar. Adapun pendapatan
BUMN konstruksi itu tumbuh 11,8% dari Rp 3,13triliun menjadi Rp 3,5triliun.
Perbaikan kinerja ini ditopang oleh banyaknya perolehan kontrak baru tahun ini.
Hingga September 2012, ADHI mengantongi kontrak baru senilai Rp 7,9triliun atau
58,51% dari target tahun ini Rp 13,5triliun. (Investor Daily)
Adhi
Karya (ADHI) kini menghidupkan kembali rencana pembangunan monorel di Jakarta.
Perseroan akan mengajak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakara untuk bergabung
dalam konsorsium. Pembangunan proyek monorel tahap pertama diperkirakan menelan
dana sebesar Rp 12-13triliun. (Investor Daily)
Global
Mediacom (BMTR) membukukan pendapatan Rp 6,28triliun pada 9 bulan pertama tahun
ini, tumbuh 21,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp
5,19triliun. Pendapatan konsolidasi perseroan ditopang oleh pertumbuhan
pendapatan dari segmen media berbasis konten dan iklan. Dari segmen ini
perseroan meraup Rp 4,48triliun, naik 15,59% dibandingkan dengan periode sama
tahun lalu Rp 3,88triliun. Kenaikan di segmen media berbasis konten dan iklan
yang dikelola oleh PT media Nusantara Citra Tbk (MNCN) disebabkan oleh beberapa
momen yang terjadi pada kuartal III/2012 seperti Euro Cup dan juga kontribusi
pada saat bulan suci Ramadhan. (Bisnis Indonesia)
Produsen
nikel Central Omega Resources (DKFT) dan E United Group dari Taiwan mendirikan
perusahaan patungan untuk proyek pabrik pengolahan bijih nikel senilai USD
700juta. (Bisnis Indonesia)
Rating and Investment Information,
lembaga rating asal Jepang, menaikkan rating utang Indonesia dari BB+ menjadi
BBB- dengan prospek stabil. Aksi pemeringkatan ini memperhitungkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang relatif tinggi di tengah perlambatan ekonomi global,
pengelolaan fiskal yang konservatif, dan beban utang pemerintah yang rendah.
Sistem keuangan Indonesia yang stabil dan kenaikan investasi asing juga
mendukung peningkatan rating tersebut. (Bloomberg)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.