Market Review
Dow Jones Rabu malam ditutup
naik 5 poin atau 0,04% pada 13.557 terutama ditopang oleh rilis data sektor
perumahan yang mampu mengimbangi rilis kinerja emiten IBM dan Intel yang
mengecewakan investor.
Kemarin Wall Street menerima rilis data
Housing Starts atau dimulainya konstruksi perumahan untuk bulan September 2012
pada 872ribu unit (naik 15% mom dan tertinggi dalam empat tahun terakhir) vs.
estimasi konsensus 768ribu unit vs. bulan Agustus pada 758ribu unit. Rilis data
Housing Permits atau diterbitkannya ijin membangun untuk bulan September 2012
pada 894ribu unit vs. estimasi pada 815ribu unit vs. bulan Agustus pada 801ribu
unit. Investor menanggapi positif rilis data perumahan ini yang mampu memicu
aksi beli pada DJIA yang sempat dibuka pada teritori merah kemarin atas rilis
kinerja emiten IBM dan Intel kuartal III-2012 yang masih dibawah estimasi
investor.
Optimisme sektor perumahan Amerika juga
mewarnai pasar saham Asia yang dibuka pagi ini pada teritori positif juga
mencermati rilis data PDB kuartal III-2012 untuk negara Cina yang akan dirilis
hari ini. Estimasi konsensus PDB kuartal III-2012 negara Cina pada tingkatan
7,4%. Pasar saham Eropa kemarin menguat terutama setelah Moody’s
Investors Service masih mempertahankan peringkat obligasi negara Spanyol pada
tingkatan Baa3 (satu peringkat diatas status Junk) dengan Outlook negatif.
Hari ini dan besok akan dilaksanakan EU
Summit atau pertemuan pemimpin negara Uni Eropa yang diantaranya kembali
membahas masalah Spanyol dan kisaran waktu peluncuran Banking Union atau
lembaga supervisi untuk seluruh perbankan untuk 17 negara anggota Uni Eropa.
Sebahagian pihak spekulasi peristiwa EU Summit tidak akan memberikan terobosan
signifikan atas masalah yang terjadi di Eropa saat ini sehingga tidak berdampak
terhadap tanggapan investor.
News Highlights
Energi
Mega Persada (ENRG) menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal tanpa hak
memesan efk terlebih dahulu (non-HMETD) sebesar Rp 100 per saham. Dengan
melemas 4,05miliar (10%) saham, perseroan bakan memperoleh dana Rp 405,8miliar.
Target dana tersebut lebih rendah dari rencana semula sebesar Rp 754miliar atau
pada harga Rp 186 per saham. Penurunan target itu disebabkan oleh kondisi pasar
dan penurunan harga saham perseroan. (Investor Daily)
Ciputra
Property (CTRP) membukukan kenaikan penjualan unit properti (Marketing Sales)
menjadi Rp 1,2triliun hingga September 2012. Sedangkan Marketing Sales hingga
akhir tahun ditargetkan melonjak menjadi Rp 1,5triliun dibandingkan tahun lalu
Rp 500miliar. (Investor Daily)
Bank
Tabungan Negara (BBTN) mencatat perolehan laba bersih Rp 1,02triliun pada
kuartal III-2012, meningkat 45% dibandingkan periode sama tahun lalu yang
sebesar Rp 704miliar. Selama periode Januari – September 2012, total
kredit berjumlah Rp 76,57triliun atau meningkat 29%yoy, DPK berjumlah Rp
69,3triliun atau naik 31%yoy, pendapatan bunga berjumlah Rp 6,73triliun atau
naik 20%yoy. Sementara NPL netto pada 2,5% (Investor Daily)
Bank
Danamon (BDMN), pada kuartal III-2012, mencatat perolehan laba bersih Rp
2,99triliun, tumbuh 22% dibandingkan kuartal III-2011 yang tercatat Rp
2,45triliun. Selama periode Januari-September 2012 total kredit BDMN berjumlah
Rp 113triliun atau naik 16%yoy, DPK berjumlah Rp88,3triliun atau naik 2%yoy,
CAR pada 18,7%, sedangkan NPL gross pada 2,9%. (Investor Daily)
Pada
kuartal III-2012 Hero Supermarket mencatatkan laba bersih Rp 222miliar atau
naik 18% dibandingkan dengan laba pada periode sama tahun lalu Rp 188miliar.
Kenaikan laba tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan yang pada 9 bulan
ini mencapai sebesar Rp 7,83triliun atau naik 19,2% dibandingkan tahun
sebelumnya Rp 6,56triliun. (Bisnis Indonesia)
PT PP
Tbk (PTPP), per akhir September 2012, mencetak laba bersih Rp 79,23miliar, naik
29,99% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pencapaian laba itu seirama dengan
pertumbuhan pendapatan setinggi 29,93%yoy menjadi Rp 3,82triliun per akhir
kuartal III-2012. Hingga September 2012, PTPP meraih kontrak baru Rp
15,2triliun, naik lebih dua kali lipat dibanding setahun lalu senilai Rp
6,9triliun. (Kontan)
Hingga 5 Oktober 2012, pemerintah
membukukan defisit anggaran sebanyak Rp 86,6 triliun atau sekitar 44% dari
target setahun. Penerimaan negara mencapai Rp 912,7 triliun atau 60% dari
target, sedangkan belanja negara mencapai Rp 999,3 triliun atau 64,5% dari
target. Belanja barang dan belanja modal tercatat sebanyak Rp 76,3 triliun dan
Rp 65,9 triliun, masing-masing setara dengan 40,9% dan 39,1% dari target.
Kementerian Keuangan memperkirakan realisasi belanja kementerian/lembaga negara
tahun ini sebesar 92,6% dari targetnya. (Kontan)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.