Market Review
Dow Jones Selasa malam ditutup naik
78 poin atau 0,6% pada 13.248 terutama atas spekulasi hasil rapat sentral bank
the Fed yang akan diumumkan pada Rabu malam ini. Spekulasi ini sempat
menghantar DJIA ke titik tertingginya di 13.306, namun isu jurang fiskal
menyurutkan laju indeks ditutup di 13.248.
Investor saham Amerika kembali
mengharapkan bank sentral Amerika untuk mengumumkan sesuai rapat the Fed bahwa
bank sentral tersebut akan tetap melanjutkan program pembelian obligasi MBSnya
yang sebesar USD 40 miliar sebulan. Atau dengan kata lain, spekulasi berasal
dari harapan bahwa investor belum memperkirakan bank sentral akan menghentikan
program tersebut. Pada saat program ini , yang dikenal sebagai QE3,
diluncurkan, dikatakan bahwa bank sentral akan melaksanakan pembelian MBS
sebanyak USD 40 miliar per minggu sampai waktu yang ditentukan atau sampai
keadaan ekonomi Amerika membaik. Namun aksi beli yang dipicu oleh spekulasi
positif ini diimbangi oleh kekhawatiran atas isu jurang fiskal yang belum
terlihat tanggal penyelesaian yang khusus.
Sementara itu, di Indonesia,
bank sentral BI kemarin untuk kesebelas kalinya mempertahankan suku bunga acuan
(BI rate) pada posisi 5,75%. Bank sentral meyakini stabilitas sistem
keuangan tetap terjaga dan fungsi intermediasi perbankan akan meningkat, yang
tercermin pada pertumbuhan kredit investasi yang tetap tinggi, pada 30,3% yoy
pada Oktober 2012. Pertumbuhan kredit investasi ini, pada Oktober 2012, lebih
tinggi dari pertumbuhan kredit konsumsi 18,9%yoy, dan pertumbuhan kredit modal
kerja pada 22,0%yoy. Tingginya kredit investasi tersebut seiring dengan
peningkatan investasi ke Indonesia. Tahun 2013, BKPM memproyeksikan realsisasi
investasi asing maupun domestik akan mencapai Rp 390 triliun, atau tumbuh 37%
dibandingkan target tahun ini sebesar Rp 283,5 triliun. Selama Januari –
September 2012, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp 229,9 triliun,
naik 27% dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp 181 triliun. Selain
pertumbuhan ekonomi nasional, pelambatan pemulihan ekonomi negara maju ikut mendorong
investor untuk diversifikasi investasinya ke Indonesia.
News Highlights
Nusa
Konstruksi Enjiniring (DGIK), salah satu emiten konstruksi swasta nasional di
Indonesia, memperoleh kontrak baru senilai Rp 455 miliar untuk pengerjaan
proyek di Jakarta dan Bali. Proyek baru itu terdiri atas pengerjaan Hotel
Kempinski senilai Rp 305 miliar di Nusa Dua, Bali, serta Altira Business Park
senilai Rp 150 miliar di Sunter, Jakarta. Pengerjaan proyek tersebut
membutuhkan waktu selama 1,5 tahun. (Investor Daily)
Trisula
Internasional (TRIS) akan menambah dua merek baru ritel tahun depan . Pengadaan
merek baru diperkirakan menelan investasi berkisar Rp 15-30 miliar. TRIS
bergerak di bidang ritel produk fesyen, tekstil, serta usaha terkait. Perseroan
memiliki beberapa merek dagang, seperti Jack Nicklaus, G2000, JOBBB, UniAsia
dan Man Club. Perseroan juga mengoperasikan pabrik garmen di Bandung, Jawa
Barat. (Investor Daily)
Telekomunikasi
Indonesia (TLKM) mengincar pertumbuhan pendapatan 8%-10% pada 2013. Untuk tahun
ini perseroan tetap optimistis target pertumbuhan 6%-8% dapat tercapai. (Bisnis
Indonesia)
Bakrieland
Development (ELTY), kemarin sepakat untuk menjual 100% kepemilikan saham anak
usahanya yang bergerak di bidang jalan tol , PT Bakrie Toll Road, kepada Grup
MNC melalui anak usaha PT MNC Infrastruktur Utama dengan nilai transaksi sekitar
Rp 2,1 triliun. (Bisnis Indonesia)
Bank Indonesia kemarin mempertahankan
BI rate di 5,75%. Tingkat bunga ini dipandang masih konsisten dengan tekanan
inflasi yang rendah dan terkendali. Bank sentral menyatakan akan memperkuat
kebijakan untuk mengelola keseimbangan eksternal, dengan tetap mendukung
pertumbuhan ekonomi. Ekonomi diperkirakan tumbuh 6,2% yoy pada 4Q12, sehingga
secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,3% tahun ini. Ke depan,
ekonomi diperkirakan akan tumbuh lebih cepat, disokong oleh permintaan domestik
yang kuat dan perbaikan ekspor. Sedangkan, inflasi tahun ini diduga akan lebih
rendah dari 4,5% dan akan tetap terkendali di kisaran sasaran 4,5%±1% pada 2013
dan 2014. (BI)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.