Wednesday, December 12, 2012

Market Review 12/12/2012

Market Review
 
Dow Jones Selasa malam ditutup naik 78 poin atau 0,6% pada 13.248 terutama atas spekulasi hasil rapat sentral bank the Fed yang akan diumumkan pada Rabu malam ini. Spekulasi ini sempat menghantar DJIA ke titik tertingginya di 13.306, namun isu jurang fiskal menyurutkan laju indeks ditutup di 13.248.
 
Investor saham Amerika kembali mengharapkan bank sentral Amerika untuk mengumumkan sesuai rapat the Fed bahwa bank sentral tersebut akan tetap melanjutkan program pembelian obligasi MBSnya yang sebesar USD 40 miliar sebulan. Atau dengan kata lain, spekulasi berasal dari harapan bahwa investor belum memperkirakan bank sentral akan menghentikan program tersebut. Pada saat program ini , yang dikenal sebagai QE3, diluncurkan, dikatakan bahwa bank sentral akan melaksanakan pembelian MBS sebanyak USD 40 miliar per minggu sampai waktu yang ditentukan atau sampai keadaan ekonomi Amerika membaik. Namun aksi beli yang dipicu oleh spekulasi positif ini diimbangi oleh kekhawatiran atas isu jurang fiskal yang belum terlihat tanggal penyelesaian yang khusus.
 
 
Sementara itu, di Indonesia, bank sentral BI kemarin untuk kesebelas kalinya mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) pada posisi 5,75%.  Bank sentral meyakini stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan fungsi intermediasi perbankan akan meningkat, yang tercermin pada pertumbuhan kredit investasi yang tetap tinggi, pada 30,3% yoy pada Oktober 2012. Pertumbuhan kredit investasi ini, pada Oktober 2012, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit konsumsi 18,9%yoy, dan pertumbuhan kredit modal kerja pada 22,0%yoy. Tingginya kredit investasi tersebut seiring dengan peningkatan investasi ke Indonesia. Tahun 2013, BKPM memproyeksikan realsisasi investasi asing maupun domestik akan mencapai Rp 390 triliun, atau tumbuh 37% dibandingkan target tahun ini sebesar Rp 283,5 triliun. Selama Januari – September 2012, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp 229,9 triliun, naik 27% dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp 181 triliun. Selain pertumbuhan ekonomi nasional, pelambatan pemulihan ekonomi negara maju ikut mendorong investor untuk diversifikasi investasinya ke Indonesia.
  

News Highlights
 
Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), salah satu emiten konstruksi swasta nasional di Indonesia, memperoleh kontrak baru senilai Rp 455 miliar untuk pengerjaan proyek di Jakarta dan Bali. Proyek baru itu terdiri atas pengerjaan Hotel Kempinski  senilai Rp 305 miliar di Nusa Dua, Bali, serta Altira Business Park senilai Rp 150 miliar di Sunter, Jakarta. Pengerjaan proyek tersebut membutuhkan waktu selama 1,5 tahun. (Investor Daily)
 
Trisula Internasional (TRIS) akan menambah dua merek baru ritel tahun depan . Pengadaan merek baru diperkirakan menelan investasi berkisar Rp 15-30 miliar. TRIS bergerak di bidang ritel produk fesyen, tekstil, serta usaha terkait. Perseroan memiliki beberapa merek dagang, seperti Jack Nicklaus, G2000, JOBBB, UniAsia dan Man Club. Perseroan juga mengoperasikan pabrik garmen di Bandung, Jawa Barat. (Investor Daily)
 
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) mengincar pertumbuhan pendapatan 8%-10% pada 2013. Untuk tahun ini perseroan tetap optimistis target pertumbuhan 6%-8% dapat tercapai. (Bisnis Indonesia)
 
Bakrieland Development (ELTY), kemarin sepakat untuk menjual 100% kepemilikan saham anak usahanya yang bergerak di bidang jalan tol , PT Bakrie Toll Road, kepada Grup MNC melalui anak usaha PT MNC Infrastruktur Utama dengan nilai transaksi sekitar Rp 2,1 triliun. (Bisnis Indonesia)
 
Bank Indonesia kemarin mempertahankan BI rate di 5,75%. Tingkat bunga ini dipandang masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali. Bank sentral menyatakan akan memperkuat kebijakan untuk mengelola keseimbangan eksternal, dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Ekonomi diperkirakan tumbuh 6,2% yoy pada 4Q12, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,3% tahun ini. Ke depan, ekonomi diperkirakan akan tumbuh lebih cepat, disokong oleh permintaan domestik yang kuat dan perbaikan ekspor. Sedangkan, inflasi tahun ini diduga akan lebih rendah dari 4,5% dan akan tetap terkendali di kisaran sasaran 4,5%±1% pada 2013 dan 2014. (BI)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.