Bursa saham AS melemah tajam pada penutupan perdagangan Rabu (19/6)
tadi malam bereaksi negatif atas sikap the Fed. Chairman the Fed Ben S
Bernanke menyatakan bank sentral akan mengurangi pembelian aset tahun
ini karena ekonomi membaik.
Indeks S&P 500 turun 1,4 persen ke posisi 1.628,93 poin, koreksi terdalam sejak 31 Mei tahun ini.Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,4 persen atau 206,04 poin ke posisi 15.112,19 poin.
The
Fed akan mengurangi pembelian surat utang secara bertahap tahun ini dan
akan berakhir pada pertengahan tahun 2014, kata Bernanke. The Fed
menyatakan konklusi pertemuan 2 hari FOMC melihat risiko perekonomian
dan pasar lapangan kerja telah berkurang sejak musim gugur.
Meski
begitu the Fed mengatakan akan mempertahankan pembelian surat utang 85
miliar USD per bulan dan diulang untuk ditambah atau dikurangi frekuensi
pembeliannya tergantung kepada prospek lapangan kerja dan inflasi.
Para
pejabat the Fed memperkirakan persentase pengangguran akan turun
menjadi 6,5 persen sampai 6,8 persen hingga akhir tahun 2014 yang
merupakan ambang batasnya untuk kemungkinan menaikkan suku bunga kredit
acuan. FOMC juga mengantisipasi inflasi pada jangka menengah akan tetap
atau dibawah target 2 persen.
Pada Desember bank sentral
mengubah suku bunga patokan untuk menjaga prospek lapangan kerja dan
inflasi. FOMC mengatakan bunga acuan akan tetap dalam kisaran dari nol
sampai 0,25 persen sepanjang angka pengangguran di atas 6,5 persen dan
inflasi tidak lebih dari 2,5 persen. Angka pengangguran di AS per Mei
adalah 7,6 persen.
Fund Manager JP Morgan Fund Joseph Tanious
menilai market frustasi karena banyak orang sedang berharap kejelasan
lebih apakah pengurangan stimulus akan berlangsung dan kapan itu
terjadi. Selain itu orang-orang pun berpengharapan the Fed akan
menyatakan pertumbuhan ekonomi yang membaik tidak menjadi garansi untuk
melakukan pengurangan stimulus. "Kedua hal itu mengecewakan," katanya.
Penetapan
suku bunga terendah dan kebijakan pembelian aset the Fed menjadi
amunisi rally di pasar saham yang mendongkrak indeks S&P 500 naik
147 persen dari posisi bearish di tahun 2009.
Rekor terbaik
S&P 500 yang terakhir tercapai pada 21 Mei ketika mencapai level
1.669,16 poin sehari sebelum Ben S Bernanke mengatakan di hadapan
Kongres bahwa the Fed dapat memulai pengurangan stimulus jika angka
pengangguran turun berkelanjutan.
Yield surat utang bertenor 10
tahun naik 2 persen untuk pertama kalinya sejak Maret. Pada closing
tadi malam yield obligasi 10 tahun naik 2,33 persen yang merupakan level
tertinggi dalam 15 bulan terakhir.
Kekhawatiran terhadap
pengurangan stimulus akan mendorong naiknya yield surat utang sehingga
mendorong para investor melakukan aksi jual saham-saham emiten yang
memiliki dividen yield tertinggi.
(Bloomberg/mk)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.