Thursday, November 1, 2012

Market Review 01/11/2012

Market Review
 
Dow Jones kemarin ditutup turun 10 poin atau 0,08% pada 13.096 dengan perdagangan tipis. Wall Street kemarin pertama dibuka setelah dua hari berturut tutup atas topan Sandy. Investor saat ini mengkhawatirkan dampak topan Sandy pada pertumbuhan perekonomian Amerika ke depan.
 

Beberapa pihak sudah mulai melakukan perhitungan atas dampak topan Sandy terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika. Hampir pasti diperkirakan estimasi pertumbuhan ekonomi Amerika untuk kuartal IV 2012 sebesar 1,6%yoy tidak bisa terpenuhi. Pergerakan Sandy berdampak terhadap sekitar 60 juta penduduk Amerika atau sebanyak total penduduk Italia. Pertumbuhan ekonomi Amerika, yang mengandalkan belanja konsumen, akan mengalami interupsi negative. Namun seberapa besar dampak negatif ini tergantung dari seberapa cepat aktifitas perdagangan bisa pulih kembali. Sementara itu, investor pasar saham Amerika spekulasi akan adanya QE Sandy dari bank sentral Amerika. Istilah QE Sandy dimaksudkan untuk program pembelian aset yang lebih besar (saat ini pada USD 40miliar per bulan) atau pembelian aset jenis lain.


News Highlights
 
PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha Sarana Menara Nusantara (TOWR), mengakuisisi sebagian menara telkomunikasi milik Royal KPN NV di Belanda. KPN akan memperoleh dana sebesar 75 juta euro atau sekitar Rp 922 miliar dari hasil penjualan menara ke Protelindo. Setelah dijual, KPN akan sewa kembali menara tersebut. (Investor Daily)
 
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) mencetak kenaikan laba bersih sebesar 57% menjadi Rp 504,96 miliar hingga kuartal III-2012 dibanding periode sama tahun lalu Rp 321,53 miliar. Pertumbuhan laba ditopang penguatan pendapatan sebesar 65% menjadi Rp 1,13 triliun dibanding periode sama tahun 2011 mencapai Rp 688,99 miliar. Berhasilnya akuisisi sebanyak 2.500 menara PT Indosat Tbk (ISAT) menjadi penopang utama pertumbuhan kinerja keuangan kuartal III-2012. Akuisisi tersebut dirampungkan pada Agustus 2012. TBIG membukukan sebanyak 12.593 penyewaan dan 8.171 site telekomunikasi hingga 30 September 2012, sedangkan rasio kolokasi sekitar 1,71.  (Investor Daily)
 
Matahari Putra Prima (MPPA) mencetak lonjakan laba bersih sebesar 193% menjadi Rp 170 miliar hingga kuartal III-2012. Penjualan meningkat 22% menjadi Rp 8 triliun. Peningkatan kinerja perusahaan ditopang oleh kontribusi pendapatan yang solid dari gerai Hypermart yang telah beroperasi maupun gerai baru. Momentum lebaran juga menjadi penyokong kinerja perseroan. Hingga 30 September 2012, penjualan Divisi Hypermart Food Business meningkat 23% menjadi Rp 7,6 triliun. Adapun pertumbuhan Comparable Stores sebesar 8,3%. Laba bruto hingga kuartal III-2012 naik 24% menjadi Rp 1,4 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,2 triliun. Hal ini menyebabkan marjin laba kotor meningkat menjadi 18,2% pada September 2012 dibandingkan 17,9% periode sama tahun lalu. MPPA berhasil membukukan laba operasi sebesar Rp 115,5 miliar atau naik 162,6% dibandingkan tahun lalu Rp 71 miliar. (Investor Daily)
 
Hingga kuartal III-2012, Indofood (INDF) mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 10,3% menjadi Rp 37,25 triliun dari periode September 2011 senilai Rp 33,77 triliun. Sementara itu, INDF mencatatkan kenaikan laba bersih dalam 9 bulan pertama 2012 sebesar 9,7% menjadi Rp 2,55 triliun dari Rp 2,32 triliun periode sama tahun 2011. Marjin laba bersih turun dari 6,9% menjadi 6,8% per September 2012. Penurunan marjin laba terjadi karena harga jual rata-rata hasil perkebundan dari Grup Agribisnis yang merosot serta biaya produksi yang naik. (Bisnis Indonesia)
 
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, pada Oktober 2012 terjadi inflasi meski angkanya mendekati 0% mom. BPS secara resmi akan mengumumkan inflasi bulan lalu pada pukul 11.00 siang ini. Hasil survey Bloomberg terhadap para ekonom menunjukkan nilai tengah inflasi Oktober di angka 0,13% mom atau 4,59% yoy. (Bloomberg, Investor Daily)
 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.